Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Sandiaga Uno Dapat Gelar Ulama, Makin Mantap Menyaingi Ma'ruf Amin

19 September 2018   06:00 Diperbarui: 19 September 2018   06:13 1650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini ada dua ulama yang jadi calon Wakil Presiden RI. Yang pertama adalah Ma'ruf Amin, cawapres untuk Jokowi. Yang kedua adalah Sandiaga Uno, cawapres untuk Prabowo. Jadi, pada pertarungan pilpres2019 nanti, ada dua ulama yang turut  bertarung sebagai kontestan.

Sandiaga diakui sebagai ulama setelah menjadi cawapres untuk Prabowo. Sedangkan Ma'ruf Amin sudah lama jadi ulama dan diakui masyarakat luas sebagai ulama, sebelaum dia menjadi cawapres untuk Jokowi.

Gelar ulama "diberikan" kepada Sandiaga Uno oleh Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. Dasarnya adalah, Sandiaga diakui ahli pada bidang ekonomi, bisnis, dan relasi.

Menurut Hidayat Nur Wahid, ulama adalah seorang yang punya keahlian dalam bidang tertentu, yang membawa dirinya pada akhlak yang luhur.

Jadi ada dua point pemahaman tentang ulama yang disematkan ke Sandiaga.  Pertama, Sandiaga punya keahlian khusus. Kedua, Sandiaga memiliki akhlak yang luhur. Kedua hal itu menjadi satu kesatuan sehingga Sandiaga pantas disebut ulama

Menurut Hidayat Nur Wahid, terminologi bahasa Arab mengejawantahkan ulama sebagai seorang yang memiliki keahlian khusus. Lebih lanjut dia juga menjelaskan bahwa selama ini telah terjadi salah kaprah pengertian ulama. Julukan ulama tidak semata dikaitkan dengan pemuka agama, melainkan lebih luas. Ulama juga bisa dipakai untuk memanggil orang-orang yang ahli, misalnya ahli ekonomi, listik, mesin, industri, dan lain-lain.

Bila pengertian itu digunakan untuk Sandiaga, bagaimana dengan Prabowo? Kenapa Hidayat Nur Wahid tidak sekalian mengatakan Prabowo sebagai ulama? Apakah akhlak Prabowo belum luhur sehingga belum pantas disebut ulama dibandingkan Sandiaga?

Kalau dilihat soal keahlian, Prabowo itu ahli militer. Bukan hanya sekedar teori semata, melainkan juga militer yang aktif di lapangan dan ikut perang. Tentunya dia ahli strategi dan mahir menggunakan senjata. Selain itu Prabowo mahir berpidato, pinter retorika, menunggang kuda  dan mahir berbahasa Inggris karena lama sekolah di luar negeri.  

Gelar ulama untuk Prabowo ini kita tunggu saja pernyataan lanjutan hasil pemikiran, perenungan,  verifikasi dan validasi dari Hidayat Nur Wahid.

Lalu bagaimana dengan Jokowi? Ah, mungkin Jokowi tidak pantas disebut ulama karena selama ini Jokowi cuma mantan tukang kayu, mantan tukang mebel yang saat ini cuma jadi presiden. Jokowi cuma bisa kerja, kerja, dan kerja saja bagi rakyat Indonesia. Keahlian seorang Jokowi kalah jauh dari Prabowo, apalagi Sandiaga Uno.

Kembali ke Sandiaga Uno, setelah menjadi cawapres dia resmi jadi ulama. Kalau dibandingkan Ma'ruf Amin sebagai sesama cawapres, Sandiaga sudah hampir menyamainya. Sandiaga kurang sedikit saja untuk sama dengan Ma'ruf Amin, yakni belum memiliki gelar Profesor Doktor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun