Publik tersentak. Terpana. Kecewa. Dan merasa "gimana gethoo" mengingat uang 1 Trilyun hanya dinikmati sekelompok orang saja. Sementara mereka sebagai partai hampir tak terdengar kabar melakukan aksi nyata di lapangan. Calon pemimpin dengan mentalitias, kapabilitas dan integritas seperti ini kah yang layak dipilih memimpin negeri besar ini?
Semua ini jadi aroma tak sedap seorang Sandiga Uno. Ini merupakan catatan bagi rakyat Indonesia, ternyata begini cara Sandiaga Uno beserta koalisinya berpolitik. Bagi rakyat, hal tersebut merupakan bagian politik tak sedap yang selalu diingat terkait perhelatan Pilpres 2019. Tentu saja rakyat tak ingin masa depan mereka beserta anak cucu kelak menjadi tak sedap karena dipimpin orang yang tak sedap.
Aroma Erick ThohirÂ
Erick Thohir bukan praktisi politik dan bukan anggota partai politik mana pun. Dia "hanya" ketua tim pemenangan kubu Jokowi-Ma'ruf Amin. Di dalam tim pemenangan itu, dia merupakan "orang luar" diantara sejumlah partai politik pengusung Jokowi.Â
Namun karena kehebatan dan prestasinya, dia dipercaya menjadi ketua tim pemenangan tingkat nasional. Hebatnya, di posisi itu dia merupakan "komandan" bagi para partai politik besar.
Dia merupakan seorang profesional pengusaha yang sukses mengelola berbagai bidang usaha. Semua yang disentuh Erick Thohir menjadi kesuksesan. Prestasi hebat dan masih kuat dalam ingatan publik adalah kesuksesan Erick Thohir jadi ketua tim penyelengggara  Asian Games 2018.
Erick Thohir penggemar olah raga, khususnya bola basket dan sepak bola. Setelah jadi pengusaha, minatnya pada dunia olahraga disalurkan dengan mengakuisisi sejumlah klub olahraga, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Di Indonesia, Erick memiliki saham mayoritas klub Basket Satria Muda Britama Jakarta dan Indonesia Warriors, serta klub sepakbola Persib Bandung. Sedangkan di luar negeri, tak tanggung-tanggung, tahun 2013 Erick Thohir mengakuisi klub sepakbola elit Italia yakni Inter Milan FC yang bermain di seri A. Â
Selanjutnya dia dipercaya jadi presiden klub ke 21 dalam 106 tahun sejarah klub besar kelas dunia tersebut. Bersamaan dengan itu, dia juga memiliki klub sepakbola Amerika, D.C. United dan juga pernah jadi pemilik klub bola basket NBA Philadelphia 76ers.
Dalam perannya ada organisasi keolahragaan, Erick ketua Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) dan Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA). Dia juga pernah menjadi Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade London 2012.