Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dengan 14 Emas, Prabowo Bisa Menatap Gagah Kursi Presiden

29 Agustus 2018   08:37 Diperbarui: 30 Agustus 2018   11:49 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : kompas.com

Bila disimak lebih dalam, kalau pengganti presiden tersebut adalah Prabowo, lalu apa prestasi Prabowo sebelummya sehingga layak memimpin negeri ini? Hampir tidak ada. Bandingkan dengan politisi sekaligus pengusaha Harry Tanoe (partai Perindo) yang bikin program Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan berupa pelatihan dan pendampingan masyarakat kecil kaum Nelayan, PKL, Petani, misalnya bantuan gratis gerobak jualan, perahu nelayan, perangkat pertanian dan lain-lain.

Padahal kalau mau, Prabowo bisa lebih bergaung daripada Harry Tanoe yang cuma "anak kemarin sore dalam politik". Prabowo punya sumber daya yang mumpuni : dana, perusahaan, jaringan bisnis, pengaruh politik, dan lain sebagainya. Tapi semua itu tak dilakukan (tak terdengar) selama empat tahun pasca pilpres 2014. Lalu sekarang apa yang mau disodorkan kepada rakyat? Apakah cuma meniru pidato hebat Soekarno layaknya masa lalu? 

Soekarno saja tak cuma pandai pidato, tapi ada aksi membangun negeri ini. Mulai dari masa pergerakan nasional hingga jadi presiden. Lihat saja Asian Games ke IV tahun 1962, ditengah sulitnya ekonomi dia bangun infrastruktur pendukung hal tersebut, sehingga bangsa Indonesia bangga. Dan nama Soekarno dikenal dunia.  

Ini jaman modern boss! Rakyat butuh bukti nyata berupa aksi positif dan contoh kerja yang menyentuh kebutuhan mereka dari siapa pun. Tak terkecuali pihak di luar pemerintahan seperti yang dilakukan Harry Tanoe. Kalau cuma pidato, banyak mahasiswa juara pidato di kampus. Kalau cuma pidato di atas panggung dan mobil mewah, banyak aktor bisa lakukan dalam sinetron dan filem fiksi. Hasilnya adalah fiksi hiburan dan keterpesonaan semata. 

Kurangnya prestasi kerja Prabowo ini membuat penyaluran energi pendukungnya jadi tak jelas. Tidak ada gagasan baru yang positif, apalagi aksi kerja positif di tengah masyarakat kecil. Justru yang  sering muncul adalah kampanye negatif. Mereka lebih suka menyuarakan kepada rakyat bahwa pemerintahan Jokowi sebagai pemerintahan buruk. Segala kebijakan pro-rakyat Jokowi dipandang buruk. Seoalah Jokowi tidak ada benarnya, namun disaat yang sama mereka menikmati kebijakan itu. 

Setelah beberapa kali kalah dalam pemilihan presiden, Prabowo masih di Indonesia. Dia tidak kabur (lagi) ke Yordania seperti dahulu usai dipecat jadi jenderal TNI karena kasus penculikan aktivis. Selama pasca kalah pilpres tidak banyak yang dia lakukan diluar pemerintahan untuk rakyat banyak, selain menunggu pemilihan capres berikutnya. 

Beruntung lah ada Asian Games 2018 di Indonesia. Dengan peraihan 14 emas cabang olahraga pencak silat, tentu tak lepas dari peran Prabowo selaku ketua umum IPSI. Ini merupakan prestasi Prabowo yang membanggakan dan perlu diapresiasi tinggi. Olahraga pencak silat merupakan identitas bangsa, menjadi salah satu alat pemersatu nusantara, bahkan mengharumkan nama bangsa di dunia Internasional. Dan kita sebagai anak bangsa harus percaya, dengan adanya pencak silat, Indonesia tidak akan bubar. 

Mari kita berharap, semoga Prabowo bisa menjadi presiden periode berikutnya. Tentu saja presiden pencak silat, bukan presiden Republik Indonesia, agar beliau bisa fokus sehingga pencak silat bisa mendulang lagi banyak emas di ajang Asian Games tahun 2022 di kota Hangzhou, China.   

----- 

Peb2018 

Sumber referensi : satu , dua, tiga, empat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun