Sepak bola di Eropa Barat merupakan industri gila-gilaan dengan investasi besar yang seringkali jumlahnya di luar nalar awam, mengalahkan APBD satu propinsi negara kita. Dari inspirasi revolusi Industri tahun 1750-1850 di Inggris, Industri sepak bola Eropa tumbuh.Â
Bermula dari pendirian klub-klub profesional di Inggris, Spanyol, Italia, dan Jerman pada pertengahan abad 18 dengan sistem kompetisi terjadwal rapi. Lihat saja sejarah tahun berdirinya klub-klub besar Eropa seperti AC Milan, Juventus, Barcelona, Real Madrid, Bayern Munich, Manchester United, Liverpool, Notingham Forest, Â dan lain-lain. Â
Kiprah mereka berkembang tak hanya di negara tersebut namun juga lintas negara dan benua. Menariknya, kebanyakan klub profesional tertua lahir di Inggris---negara tempat lahirnya Revolusi Industri itu sendiri. Tak heran bila Inggris mengklaim sebagai tempat lahirnya sepak bola, walau sejarah mencatat permainan sepak bola telah dimainkan sejak abad 12-13 di belahan dunia lain (Tiongkok dan Amerika Latin).
Industri sepak bola Eropa Barat menjadi rujukan dunia dalam ilmu sepak bola beserta infrastruktur pendukungnya. Mereka mampu mempengaruhi berbagai bidang kehidupan di dalam dan diluar sepak bola itu sendiri, untuk melahirkan sepak bola unggul, seperti : Â
Sistem pembinaan usia dini yang berjenjang: hirarki kompetisi, asupan gizi pemain, sistem membangun kekuatan, kecepatan dan kecerdasan pemain, pemulihan kebugaran, perlindungan dan keselamatan pemain, recruitmen pemain dan pelatih, strata kepelatihan dan klub, pola-pola strategi baku permainan, tata kelola, pendanaan, pemasaran, aturan, hukum dan relasi/jaringan, infrastruktur lapangan/stadion, dan banyak lagi sistem pembentuk infrastruktur dunia sepak bola komplit dan canggih.
Hal yang dilakukan negara-negara Eropa Barat itu merupakan "renaissance sepak bola", yang ditindak lanjuti "revolusi industri sepak bola" yang semakin hari terus menerus mencari inovasi demi keuntungan besar. Â
Renaissance adalah suatu gerakan yang meliputi suatu zaman di mana orang merasa dirinya telah dilahirkan kembali dalam keadaban yg diartikan sebagai suatu periode sejarah di mana perkembangan kebudayaan Barat memasuki periode baru dalam semua aspek kehidupan manusia, seperti ilmu-ilmu pengetahuan, teknologi, seni dalam semua cabang, perkembangan sistem kepercayaan, perkembangan sistem politik, institusional, bentuk-bentuk sistem kepercayaan yang baru dan lain-lain. (sumber)
Gelombang renaissance sepak bola mengubah mindset "bola ditendang ke sana-ke mari untuk kesenangan, kebugaran, rasa bangga dan persahabatan" menjadi suatu "karya seni, berharga, fanatisme, gaya hidup dan peradaban" yang bisa diciptakan.Â
Untuk  "renaissance sepak bola" maka dilibatkanlah kerja intelektual dan mesin industri agar sepak bola mudah dipahami dan jadi milik semua orang. Sepak bola tak hanya berkisar dua kelompok pemain yang berlaga, melainkan beragam lapisan berpengaruh di sekitar kelompok tersebut.Â
Lapisan itu menembus batas teknis sepak bola yang memuat aspek sosial, ekonomi, budaya, seni, ilmu pengetahuan dan teknologi dan lain sebagainya. Itulah kerja inteletual "renaissance sepak bola".
Sistem itu membentuk badan kapitalisme, sedangkan pemain jadi alat produksi dan "budak" kapitalisme. Mereka dibentuk sejak usia dini. Diolah dari bahan dasar menjadi bahan setengah jadi, kemudian diolah lagi jadi inti produk siap pakai untuk dijual ke pasar sepak bola dunia.
Di balik semua itu ada dukungan ilmu pengetahuan, riset dan teknologi yang menjadikan sepak bola sangat rasional, terukur, dan ambisius. Â