Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Peserta Ujian SBMPTN Janganlah Takut Menjawab

3 Mei 2018   11:43 Diperbarui: 9 Mei 2018   09:49 2592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar ; https://i2.wp.com/assets.kompas.com/data/photo/2014/03/03/1053132shutterstock-156272570780x390.jpg?resize=546%2C390

Ujian Bersama Masuk Perguran Tinggi Negeri (SBMPTN) semakin dekat. Secara serentak, pelaksanaan ujian tertulis tanggal 8 Mei 2018.  Tentunya berbagai persiapan harus dilakukan para peserta, baik persiapan akademis dari buku pelajaran dan soal-soal tahun lalu untuk mengetahui model soal SBMPTN, mengikuti try out, dan tak lupa persiapan mental agar saat ujian bisa mengerjakan dengan tenang. 

Satu hal penting yang harus diperhatikan adalah saat pengisian jawaban soal. Sistem SBMPTN tahun-tahun lalu bila jawaban benar akan mendapat point 4. Bila tidak menjawab mendapat poin 0, dan bila salah akan mendapat poin -1 atau pengurangan nilai sebesar 1 poin. 

Berdasarkan pengamatan dari pengalaman saya jadi panitia SBMPTN sebelumnya (menjaga ujian dan jadi koordinator ruang), banyak peserta yang hanya mengisi fitur jawaban paling banyak separuh saja, selebihnya dibiarkan kosong. Mungkin peserta tersebut tidak tahu jawaban soal atau ragu sehingga takut salah yang berakibat pengurangan nilai. Padahal jawaban yang sudah diisi si peserta belum tentu benar. 

Peserta  tidak mengisi keseluruhan jawaban karena mereka tidak berani berspekulasi. Dan kebanyakan yang tidak berani melakukan spekulasi itu berasal dari SMA di daerah, atau anak-anak daerah. Sementara anak-anak dari kota rata-rata mengisi seluruh jawaban, tak perduli benar atau salah. Para keponakan atau keluarga dari kampung yang mengikuti SBMPTN selalu saya sarankan mengisi semua soal walau secara spekulatif. Dan mungkin kebetulan sebagai besar dari mereka bisa lulus SBMPTN.

sumber gambar ; https://i2.wp.com/assets.kompas.com/data/photo/2014/03/03/1053132shutterstock-156272570780x390.jpg?resize=546%2C390
sumber gambar ; https://i2.wp.com/assets.kompas.com/data/photo/2014/03/03/1053132shutterstock-156272570780x390.jpg?resize=546%2C390
Peserta harus berani spekulasi

Tahun ini sistem penilaian SBMPTN berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada pengurangan nilai bagi jawaban yang salah. Sementara bila tidak diisi atau jawabannya salah akan mendapat poin 0.  

Bagaimana dengan jawaban yang benar? 

Setiap soal diramu memiliki bobot poin yang tidak sama, tergantung dari tingkat kesulitan soal tersebut. Ada yang poinnya kecil dan ada poinnya besar yang diatur oleh masing-masing ahli kelimuwan yang menyusun soal tersebut. Setiap jawaban yang benar maka si Peserta akan mendapat poin berdasarkan bobot soal. 

Dengan sistem penilaian baru ini, peserta harus jeli melihat mana soal relatif sulit dan berbobot tinggi, dan mana yang relatif mudah. Soal yang sulit tentunya akan membutuhkan waktu pengerjaan yang relatif lama. Sebaliknya, yang mudah akan lebih cepat.  

Strateginya, kerjakan dahulu soal-soal yang dianggap mudah. Baru kemudian mengerjakan yang relatif sulit agar tidak kehabisan waktu. Untuk memulainya, lihat dahulu secara sepintas keseluruhan soal dari nomor pertama sampai nomor terakhir. Untuk bagian Saintek berjumlah 60 soal, TPA 90 soal, Soshum 60 soal. Tandai soal yang kiranya relatif mudah dan sulit namun bisa dipahami untuk dikerjakan. Untuk yang sama sekali tidak dimengerti bisa diabaikan dahulu. 

Dalam mengisi jawaban setiap soal, bisa dengan penandaan sementara, misalkan diberi titik atau centang kecil pada pilihan jawaban. Jangan langsung "dihitamkan". Hal ini untuk menjaga kemungkinan adanya kekeliruan saat pengisian. Selain itu agar bisa tetap fokus atau tidak pedcah konsetrasi pada pada soal-soal lainnya.

Terkait dengan waktu, sisakan sekitar 20-30 menit dari keseluruhan waktu yang disediakan untuk khusus mengisi jawaban yang sudah ditandai tadi.  Misalkan  waktu ujian 120 menit, maka peserta harus menetapkan hanya 90 menit membaca dan menandai jawaban, setelah itu waktu 20-30 menit fokus menghitamkan fitur jawaban keseluruhan.

Satu hal penting, jangan takut untuk mengisi seluruh soal yang ada. Jangan sampai ada soal yang tidak dijawab. Beranilah untuk melakukan spekulasi mengisi jawaban yang paling sulit sekalipun. Kalau jawaban salah pun poin anda  tidak dikurangi, tapi sekiranya kalau betul anda akan mendapat poin. 

Bagaimana berspekulasi pada soal yang sulit? Ada beberapa cara, salah satunya lihatlah karakter pilihan jawaban. Ambil pilihan jawaban yang agak berbeda dari lainnya. Atau bisa juga yang paling aneh atau justru yang paling simpel. Semua itu tergantung cara anda melihat karater soalnya. 

Apapun pilihan anda pada situasi sulit tersebut, semua soal harus ada jawabannya. Pilihan jawaban harus terisi. Perkara salah atau benar jangan pikirkan lagi. Yang penting jangan takut untuk melakukan spekulasi (tebak-tebak)! 

Semoga sukses.

Baca juga ; Dek, Setelah SBMPTN Jangan Dulu Jadi Turis!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun