Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Survei Elektabilitas Bisa Bahayakan "Absurditas" Jokowi

23 April 2018   22:51 Diperbarui: 24 April 2018   19:37 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : kompas.com
sumber gambar : kompas.com
Jokowi adalah pemimpin yang visioner. Suatu yang visioner mampu membangun suatu bentuk estetika dan kenikmatan visual (venusitas). Di sisi lain pesaing Jokowi akan mengimbanginya dengan gempuran target alternatif yang pragmatis (firmitas dan utilitas)--yang lekat dengan kegunaan langsung dan fungsi nyata. Sementara sebagian publik yang karena berbagai keterbatasannya tidak mampu membaca visi Jokowi secara jelas melihatnya sebagai "kegagalan Jokowi". Disinilah sebenarnya "ruang pertempuran" Jokowi dan para pesaingnya terkait kepuasan tersebut. Waktu sangat menentukan, yakni bagaimana masing-masing pihak mampu menginisiasi pikiran publik menurut kehendak setiap kubu. 

Kalau Jokowi "tidur nyenyak" alias tetap dengan gaya lama karena toh bisa unggul, maka para pesaing Jokowi akan merebut waktu itu ditengah segala keterbatasan pemahaman publik akan Jokowi. Kepuasan visual (estetika) yang selama ini dilihat publik pada program pembangunan  Jokowi akan berubah jadi ketidakpuasan fungsi dan utilitas dalam jangka pendek--inilah sebuah paham pragmatis ditanamkan dari para pesaing Jokowi kepada publik.

Sumber gambar: rmol
Sumber gambar: rmol
Dari hasil survey Litbang Kompas itu, dan disisa waktu mendekati Pilpres 2019, Jokowi harus ubah strategi dari hanya "tingkat kepuasan estetika/visual" ke dalam tingkat "kepuasan utilitas dan fungsi". Strategi ini harus dilakukan intensif dan masif. Salah satu caranya, utamakan membuat dan menyelesaikan proyek-proyek jangka pendek yang langung dirasakan publik secara merata.

Ibarat main bola, Jokowi jangan keasikan bermain indah, tapi harus mau bermain taktis dan kalau perlu sedikit keras tapi bukan bermain kasar. 

---- 

Peb23/04/2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun