Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Money

Jadilah Konsumen Cerdas Demi Keagamaan, Keluarga dan Negara

13 April 2018   22:32 Diperbarui: 24 April 2018   17:59 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : https://ekonomi.kompas.com/read/2016/06/06/120000426/Ini.3.Strategi.Cerdas.Mempersiapkan.Dana.Pensiun.Sejak.Dini

Peran serta masyarakat itu dapat dimulai dari diri sendiri dan  keluarga atau rumah tangga, yakni dengan menjadi konsumen cerdas saat menyambut hari raya keagamaan dan hari-hari biasa. Cara cerdas tersebut dapat dilakukan saat menentukan belanja kebutuhan pokok rumah tangga. Adapun beberapa langkah yang bisa dilakukan, sebagai berikut :

Inventarisir kembali barang masih layak digunakan

Tidak ada salahnya bila kita menginventarisir kembali berbagai barang yang diumiliki atau pernah dibeli, khususnya sandang dan peralatan rumah tangga seperti pakaian, sepatu sandal, perhiasaan, alat dapur dan rumah tangga, mebel beserta hiasaannya, dan lain sebagainya. Barang tersebut mungkin masih tersimpan atau jarang digunakan namun kiranya masih layak pakai sehingga tidak perlu lagi membeli yang baru. 

Jangan sampai kelupaan dan setelah berbelanja ternyata barang tersebut  sudah dimiliki dan masih berfungsi dengan baik. Harus dipilah dan dipahami keberadaan barang tersebut berdasarkan fungsinya, bukan semata 'gengsi' atau mengikuti gaya hidup.

Membuat perencanaan belanja rutin dan belanja hari raya

Pada hari raya keagamaan biasanya setiap keluarga sudah memiliki gambaran kegiatan, rentang waktu dan jumlah tamu yang datang, baik itu keluarga dekat maupun kerabat jauh. Ada model open house selama 1-2 hari (mengikuti libur resmi) sebagai suatu batasan waktu menerima tamu resmi. Ada pula yang bersifat bebas namun terukur dari hari H sampai berakhirnya suasana hari raya. 

Sehubungan hal tersebut, penyediaan varian menu makanan dan minuman khususnya jenis kemasan/kalengan siap saji (beli jadi) haruslah selektif,  baik  varian, jenis, merk, dan jumlahnya. Sebaiknya barang makanan tersebut tidak terlalu banyak yang jenisnya sama atau justru variannya diperkecil. 

Dari hal tersebut dibuat perencanaan menu makanan dan kebutuhan pelengkap lainnya yang dituangkan dalam rencana belanja. Sajian menu sebaiknya mengikuti kemampuan dana, jangan memaksakan diri mengikuti tren atau kebiasaan keluarga lain. Memiliki ciri khas keluarga sendiri  atau menjadi  diri sendiri dalam berhari raya akan jauh lebih berkesan karena inti dari hari raya bukan pada pangan (makanan)  dan sandang berlebihan melainkan ibadah dan terciptanya silaturahmi erat.

Menjalankan langkah konsumen cerdas

Pada masa jelang hari raya, beragam produk sandang terutama pangan (makanan) tersedia di pasaran dengan berbagai jenis dan merk. Menyikapi hal tersebut, jadilah konsumen cerdas dengan menjalankan beberapa cara:  

Pertama, teliti setiap barang sebelum membelinya. Periksalah secara seksama kualitas barang, kondisi serta harga barang/jasa yang akan dibeli. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun