Silahkan coba semua langkah atau tahapan. Mungkin cara penyampaian tips ini tidak terlalu sempurna karena hanya berdasarkan pengalaman. Saya bukan ahli IT. Saya termasuk jadul dan gabtek untuk urusan ginian.Â
Sebenarnya tips ini mau saya tulis beberapa minggu lalu, tapi saya masih ragu karena ;
Pertama, apakah aplikasi ini langgeng atau tidak, karena penggunaan WahtsUp10 Fixer tidak kompatibel. Dan kebetulan ada informasi yang saya baca bahwa pihak WA masih memberi kesempatan penggunaan WA untuk beberapa tipe BlackBerry tipe terbaru sampai tanggal 14 Januari 2018 . Setelah tanggal 14 Januari tiada ampun WA akan dihentikan sama sekali! Â
Kedua, secara kebetulan di grup WA yang saya ikuti ada 2 orang kawan yang suami dan keluarganya pengguna BlackBerry. Sejak awal Januari lalu tidak bisa lagi  WA. Tips  ini kemudian saya sampaikan ke mereka, dan syukurlah  bisa ber-WA-ria lagi. Jadi saya rada pede untuk menulis artikel ini.
Saya merupakan orang jadul, sudah kadung cinta dengan BlackBerry. Bentuknya kecil dan keypad konvensional (non-touchscreen) memudahkan saya mengetik dibandingkan pakai smartphone ber-touchscreen.Â
Dulu saya pernah coba mengganti BB dengan Smartphone yang touchscreen, tapi setelah sebulan lebih saya pakai ternyata "tidak nyaman" dibandingkan  keypad konvensional BlackBerry. Kecepatan mengetik saya bisa mengimbangi kecepatan pikiran saya saat menulis.Â
Artikel Kompasiana saya sudah 1000 buah. Sekitar 99 persen saya tulis dan posting lengkap dengan gambar melalui BlackBerry jadul ini. Tentunya lewat aplikasi MSWord yang saya install di Blackberry Q5 yang saya pakai hingga sekarang.
Kenapa tidak pakai laptop? Entah mengapa, kalau pakai BlackBerry lebih mudah dan ide keluar lancar jaya. Saya bisa membuat artikel di mana pun berada; di post satpam, warung, Â camp tukang, parkiran, dan lain-lain. Sementara kalau pakai laptop" kok resmi banget, jadi malah banyak bengongnya!" Heu heu heu...