Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Aromatherapy KPA Menjaga Mood Kreatif dari Studio Desain Sampai ke Lapangan Proyek dan Forum Presentasi

13 Januari 2018   21:28 Diperbarui: 13 Januari 2018   22:54 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar ; https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/11/06/aromaterapi-1-581f25ee727a61e34a77204c.jpg?t=o&v=700

Bidang arsitektur merupakan salah satu industri kreatif. Pekerjaan arsitektur membutuhkan ide-ide kreatif untuk menghasilkan desain yang komprehensif yakni indah, menarik, inovatif sekaligus mampu memecahkan masalah kebutuhan ruang dan fungsi-fungsi yang melingkupinya sehingga tercipta  lingkungan binaan yang baik berupa suatu kawasan maupun bangunan.

Saya sudah menggeluti dunia arsitektur selama 24 tahun. Dalam kurun waktu itu sudah banyak dinamika yang dialami, baik teknis maupun non teknis kearsitekturan di konsultan arsitektur. Semua harus dihadapi dengan kegembiraan untuk mempertahankan performance sehingga bisa terus berkarya kreatif.

sumber gambar ; Dokumen Pribadi
sumber gambar ; Dokumen Pribadi
Proses membuat desain arsitektur bangunan atau kawasan dilakukan di ruang studio di kantor. Mulai dari dari mengumpulkan data-data masalah dalam lingkup pekerjaan arsitektur, menganalisis data, membuat konsep desain, skema desain, pra-disain, hingga pada bentuk dan detail desain. 

Dalam tahapan itu diselingi diskusi dengan anggota tim kerja yang seringkali melibatkan berbagai disiplin ilmu seperti ahli listrik, mekanikal, sipil konstruksi, ahli lingkungan, dan lain--lain sementara selaku arsitek diposisikan sebagai leader dalam desain proyek. 

Segala hal yang didiskusikan dengan berbagai disiplin jadi masukan dan dijadikan variabel data dan konsep untuk menciptakan disain arsitektur yang komprehensif. Dari berbagai variabel tersebut, proses kreatif harus terus berjalan dan butuh konsentrasi yang tinggi agar ide-ide kreatif dan inovatif tidak terhenti/mandeg.

Ketika sedang mendisain, arsitek seolah masuk dalam dunia lain, yakni sebuah dunia antara khayal dan nyata, sebuah dunia yang penuh dengan ide-ide kreatif, sebuah dunia yang memisahkan dirinya dengan dunia lain di lingkungannya--walau saat itu dia sedang duduk manis di di meja kerjanya dan di kantor konsultan itu banyak orang lain dari berbagai bidang (administrasi, keuangan, dll). 

Masuk di dalam dunia tersebut sungguh mengasikkan, membuat seorang bekerja kadang lupa waktu, lupa makan dan lain sebagainya. Kalau diturutkan hati dan ego arsitek, rasanya tidak ingin diganggu oleh  kegiatan lain. Namun hal itu ternyata tidak mungkin, karena banyak kewajiban lain yang "terpaksa mengganggu" dunia khayal arsitek saat itu.

sumber gambar ; Dokumen Pribadi
sumber gambar ; Dokumen Pribadi
Dalam satu waktu tertentu, seorang arsitek tidak hanya mengerjakan satu proyek disain saja, melainkan beragam. Dari yang beragam itu memiliki tingkat progres dan penanganan yang berbeda, misalnya tahap pra-disain (proposal), tahap detail desain, tahap pengerjaan lapangan dan lain sebagainya. Jadi, dalam satu hari kerja sang arsitek tak melulu tenggelam dalam dunia khayal demi ide kreatifnya.

Ada kewajiban lain yang harus dilakukan, misalnya pergi kelapangan (lokasi proyek) untuk mengecek atau melakukan koodinasi dengan tukang dan engineer bidang lain dalam rangka pengawasan berkala proyek yang sedang berjalan. Setelah dari lapangan, arsitek harus kembali ke kantor (studio) untuk melanjutkan kerja desain, atau memperbaiki (shop drawing) disain yang tadinya butuh penyesuaian di lapangan.

Hal lain yang "memotong" keasikan dunia khayal tadi adalah bertemu dengan clien (owner project). Seringkali, klien yang "cerewet" menghubungi tak kenal waktu. Lagi asik-asik tenggelam dalam dunia khayal disain kreatif, sang clien menghubungi (telpon) dan minta datang segera. Mereka kadang tidak mau hanya bertemu dengan asisten arsitek di lapangan. Mereka lebih 'plong' bila ketemu langsung dengan leader arsitek. 

Dalam hati kadang hal ini bikin dongkol karena yang "dirusuhi atau diributkan" (ditanyakan) mereka dilapangan hal sederhana yang sebenarnya sudah dijelaskan berkali-kali baik oleh arsitek maupun asisten dilapangan. Sebagai arsitek, tentu saja kedongkolan  tersebut tidak ditampilkan didepan mereka karena arsitek harus selalu tampil ceria dan penuh keramahan. Kalau nggak begitu, nggak dapat proyek lagi. Hahahaha!

Selain itu ada lagi kewajiban arsitek, yakni melakukan presentasi yang biasanya merupakan agenda resmi di kantor konsultan atau di kantor si klaen (owner project). Segala bahan presentasi harus disiapkan jauh hari dan seringkali hingga detik-detik menjelang presentasi karena adanya beberapa ide-ide kreatif baru yang harus dimasukkan demi kepuasaan clien. Hal lain ditengah kerja disain yang dihadapi arsitek adalah kedatangan suplier bahan/material bangunan yang melakukan presentasi tetang produk terbaru mereka. Ini penting bagi arsitek agar selalu up to date dengan perkembangan teknologi material terbaru.

Pekerjaan disain arsitektur seringkali tak mengenal waktu. Arsitek identik dengan kerja lembur, datang pagi pulang malam. Bahkan harus lebur sampai pagi untuk mendisain. Sementara dinamika kerja kreatif arsitek membutuhkan badan yang segar dan performance tinggi dan stabil agar selalu mampu berpikir kreatif. Performance itu membutuhkan stimulus bagi tubuh untuk tetap kreatif. Beruntunglah ada Kayu Putih Aroma (KPA) yang memiliki aroma beda yang bikin pikiran selalu lebih fresh dan menghangatkan tubuh sehingga tidak menghambat tumbuhnya ide-ide kreatif.

Sangat tidak mudah membangun kembali mood disain bila sedang on fire mendesain tetiba terpotong untuk hal lain. Ketika arsitek berada di studio desain dan tenggelam dunia khayal kreatif, Kayu Putif Aroma (KPA) menemani arsitek dalam bekerja.  Bila tiba-tiba mendadak arsitek harus ke lapangan, bertemu klien atau bertemu sulier kemudian kembali lagi ke studio gambar (kantor), aromaterapi KPA (Kayu Putih Aroma) tak hilang dan dan membuat badan selalu fit bila kembali ke studio dan tenggelam lagi dalam dunia kreatif. Aromaterapi itu menjaga mood kreatif dengan sangat baik.

Aroma KPA sangat khas dan menyenangkan bagi banyak orang di lingkungan interaksi arsitek, seperti ; klien (owner project), sesama engineer, suplier, mandor dan bahkan para tukang. Kehadiran KayuPutihAroma(KPA) mampu menjadi stimulus bagi tubuh arsitek untuk tetap percaya diri, kreatif dan  menjaga ide-ide kreatifnya  tetap ada dalam benak diri arsitek walau dalam satu hari harus berada di dunia yang berbeda (dunia khayal ide-ide kreatif dan dunia nyata di lapangan proyek).  Pengerjaan desain arsitektural yang tak kenal waktu, melelahkan, sering bikin lupa waktu, dan butuh kesegaran tubuh seorang arsitek menjadi lebih mudah dengan memakai KPA (Kayu Putih Aroma). Bagi saya selaku arsitek, menjadi CreativePeopleZamanNowKPA adalah kebanggaan tersendiri. KPA memang mantap!

sekian

akun medsos : 

https://twitter.com/pebrianov

https://plus.google.com/u/0/112283211000392596442

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun