Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Foto "Selfie Zaman Now" vs Penjaga "Narsis Zaman Old"

24 November 2017   12:34 Diperbarui: 26 November 2017   16:36 8055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi Jaman Now kapanpun dan dimanapun bisa berfoto. Sumber gambar : https://i2.wp.com/www.manadobaswara.com/wp-content/uploads/Manado-Memikat-Traveler-Milenial2.jpg?resize=850%2C460&ssl=1
Generasi Jaman Now kapanpun dan dimanapun bisa berfoto. Sumber gambar : https://i2.wp.com/www.manadobaswara.com/wp-content/uploads/Manado-Memikat-Traveler-Milenial2.jpg?resize=850%2C460&ssl=1
Untuk urusan berfoto narsis, generasi zaman now lebih lincah dan cair. Mereka tidak pernah merasakan situasi psikologis oleh keterbatasan teknologi foto dan kesempatan berfoto. Tanpa batasan itu, nilai sebuah rasa malu pun berbeda dengan generasi zaman old. Nilai-nilai narsis bagi mereka adalah kekinian, suka-suka.

Generasi zaman old yang berkesempatan hidup di zaman now mau tidak mau berada dalam transformasi ruang dan waktu. Transformasi itu berjalan terus menerus di dalam kesempatan mereka untuk narsis di ruang publik. Naluri narsis beserta rasa malu mereka mengalami transformasi yang dahsyat, yakni  sebuah situasi dan kondisi antara spontanitas unjuk diri di ruang publik berkelahi dengan adanya penjaga narsis yang mereka alami pada masa dulu.

Bila membandingkan situasi psikologis usia zaman old yang pernah hidup di era terbatasnya teknologi fotografi dan kesempatan berfoto, untuk "urusan foto memfoto" generasi zaman old bisa secara fasih membedakan suasana psikologis kedua era tersebut.

Beruntunglah generasi zaman old yang sekarang masih hidup dan turut merasakan zaman now. Mereka lebih kaya akan "referensi rasa malu dari naluri narsis". Kalaupun ada sejumlah orang dari generasi zaman old lebih narsis dan malu-maluin daripada generasi zaman now, itu hanyalah BONUS sebuah transformasi rasa malu kaum old!

Perkara bonus itu sebuah anomali atau tidak, bukan lagi sebuah masalah di ruang zaman now! Bukankah begitu om/tante zaman old? Heu..heu..heu....

------

Peb 24/11/2017

Silahkan baca juga : Anda Pegang Kendali Sejak Bangun Tidur sampai Menjelang Tidur Kembali

Gue Partai Kerokanisme Jaman Now

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun