Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kini Minyak Kayu Putih Tak Lagi Identik "Bau Nenek-Kakek dan Orang Mabuk"

21 November 2017   13:29 Diperbarui: 21 November 2017   23:27 1348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
generasi kekinian dengan spirit GueBeda bersama KayuPutihAroma, sumber gambar ; https://www.instagram.com/p/BbtY3VwBJYy/?taken-by=temanhati_id

Orang yang rentan masuk angin adalah kaum orang tua terutama kisaran usia nenek- kakek. Adanya perubahan cuaca dari panas mendadak hujan lebat dan cuaca dingin bisa bikin mereka masuk angin. Apalagi kalau langsung terkena hujan atau angin malam, siap-siap saja minyak angin. Selain di rumah, kemanapun mereka pergi selalu bekal minyak angin. Kalau pun belum masuk angin, seringkali untuk mengantisipasi perubahan suhu, cuaca dan angin serta untuk menjaga kehangatan badan mereka balurkan minyak angin dibagian tubuh seperti tengkuk, leher, dada dan punggung. Minyak angin yang sering digunakan adalah minyak kayu putih Cap Lang. 

Bagi orang tua, wajib hukumnya bekal minyak angin dan baju hangat (jaket atau sweater). Itulah mengapa minyak angin identik dengan kaum nenek-kakek. Rasanya tidak sah kalau berdekatan dengan mereka bila belum tercium minyak kayu putih sehingga ada 'joke' (candaan) mengatakan minyak kayu putih itu identik dengan nenek-kakek.

Salah satu produk klasik Cap Lang, Minyak Kayu Putih
Salah satu produk klasik Cap Lang, Minyak Kayu Putih
Minyak angin kayu putih bukan hanya domain nenek-kakek, orang yang terkena mabuk kendaraan pun mengandalkan minyak angin bila mabuk saat naik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Bagi yang 'lemah' atau  hampir pasti mabuk kendaraan, maka salah satu bekalnya adalah minyak kayu putih Cap Lang. Aroma minyak kayu putih Cap Lang sangat khas. Bila di kendaraan umum ada yang mabuk kemudian menggunakan minyak kayu putih, maka baunya akan menyebar diseluruh kendaraan itu. Seringkali aromanya membuat orang yang tadinya tidak mabuk menjadi mabuk karena secara psikologis aroma itu membuat orang membayangkan mabuk kendaraan.  

Pendek kata,  kaum tua dan mabok kendaraan kalau masuk angin bakal mati gaya. Tapi itu dulu, sekarang tidak! 

Minyak Kayu Putih Aroma capLang, sumber gambar ; https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/11/06/aromaterapi-1-581f25ee727a61e34a77204c.jpg?t=o&v=700
Minyak Kayu Putih Aroma capLang, sumber gambar ; https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/11/06/aromaterapi-1-581f25ee727a61e34a77204c.jpg?t=o&v=700
Sekarang sudah beda karena sudah ada produk minyak Kayu Putih Aroma. Dengan KayuPutihAroma itu badan kita jadi merasa tanpa takut "berbau nenek-kakek dan orang mabok". KayuPutihAroma yang harum rasa lavender dan rose mampu membuat kita tetap percaya diri berinteraksi dengan orang lain di ruangan indoor maupoun out door. Inilah kelebihan KayuPutihAroma, keharuman aromanya  serasa kita menggunakan farfum lembut yang membuat orang disekitar kita turut merasa nyaman. Sementara kita yang saat itu mungkin sedang tidak sehat dan menggunakan KayuPutihAroma bisa tetap tampil percaya diri menyelesaikan tugas bersama mereka.

Saya termasuk orang yang tidak kuat terlalu lama di ruang AC, terutama bila temperatur AC sangat rendah. Ini jadi persoalan tersendiri dalam aktifitas saya mengikuti undangan seminar atau lokakarya ilmiah yang dilakukan di hotel. Walau semangat dan gaya muda tapi tubuh saya tak bisa memungkiri usia mendekati lima puluh tidak sekuat dulu, terutama bila kegiatan banyak dan jadwalnya sangat padat.

Pernah suatu ketika saya duduk di deret bangku yang tepat berada didekat semburan AC central ruangan. Situasi saat itu tidak memungkinkan untuk pindah tempat duduk karena sudah diatur panitia berdasarkan kelompok pembicara. Kalau saja saya hanya jadi peserta biasa, sudah lama saya keluar ruangan seminar itu. Saya hanya masuk bila ada tema penting saja, setelah itu keluar lagi. Dan hal seperti itu sering saya lakukan terutama bila sesi materi dan pembicara tidak begitu menarik bagi saya. Namun karena saat itu saya dalam posisi diundang sebagai salah seorang pembicara, maka  tak etis bila saya keluar ruangan saat rekan pembicara lain sedang menyampaikan materinya. 

Akibat semburan AC itu badan jadi agak menggigil dan tidak nyaman. Saya balurkan minyak kayu putih di leher dan tengkuk---walau dengan perasaan 'malu-malu kucing' karena beberapa orang disekitar nampaknya "terganggu" dengan "aroma nenek-kakek" yang saya bawa. Hahaha! Saya bisikkan ke rekan di kanan-kiri bahwa saya agak masuk angin. Saya berharap mereka bisa memakluminya. Kondisi tersebut membuat saya tidak bebas dengan lingkungan, badan pun tidak nyaman serta membuat tidak percaya diri selama menunggu giliran bicara. Saat giliran presentasi jadi sedikit terganggu karena konsentrasi saya sudah tidak fokus.

Beberapa kolega dekat saya sudah hapal 'kelemahan' saya itu. Bila acara dilakukan di kampus sendiri, maka mereka tidak akan menempatkan saya dekat titik AC. Hahaha!

sumber gambar : https://www.instagram.com/p/BbtY3VwBJYy/?taken-by=temanhati_id
sumber gambar : https://www.instagram.com/p/BbtY3VwBJYy/?taken-by=temanhati_id
Suatu ketika saya belanja di sebuah supermarket yang lumayan besar di kota saya. Salah satu item yang saya cari adalah minyak kayu putih. Kebetulan seorang SPG cantik yang menjaga rak pajangan (display) menawarkan produk KayuPutihAroma. Dengan ramah dia menjelaskan produk itu dan memberikan sampelnya untuk saya coba. Saat itu saya langsung tertarik dengan aromanya! Produk seperti inilah yang sebenarnya telah lama saya butuhkan mengingat aktifitas saya sebagai akademisi dan konsultan menjadikan saya sering melakukan kegiatan di ruang seminar yang ber-AC dingin! 

Langsung saya beli KayuPutihAroma itu beberapa buah sesuai aromanya. Aroma yang saya suka adalah aroma rose, mirip parfum dengan wewangian lembut. Aroma ini sangat cocok dan tidak saling 'bertentangan' dengan parfum yang saya gunakan melainkan saling melengkapi. Ibarat kata anak jaman kini, sejak menggunakan KayuPutihAroma penampilan GueBeda. Bagaimana tidak GueBeda? Saya menjadi bebas beraktifitas dimanapun tanpa kehilangan kepercayaan diri terutama diruang-ruang yang ber-AC sangat dingin. Saya JadiKekiniandenganKPA tanpa rasa ragu sedikitpun.

generasi kekinian dengan spirit GueBeda bersama KayuPutihAroma, sumber gambar ; https://www.instagram.com/p/BbtY3VwBJYy/?taken-by=temanhati_id
generasi kekinian dengan spirit GueBeda bersama KayuPutihAroma, sumber gambar ; https://www.instagram.com/p/BbtY3VwBJYy/?taken-by=temanhati_id
Saya membeli KayuPutihAroma bukan hanya untuk diri saya saja namun juga untuk anak-anak saya yang sedang menginjak remaja. Dalam tas sekolah mereka sayak bekalkan KayuPutihAroma untuk digunakan selama beraktifitas di sekolah. Maklum saja, sekolah masa kini waktunya seharian. Sangat beda dengan jaman dulu. Berangkat dari rumah sekitar jam 06 pagi, mereka berada di sekolah dari jam 7 sampai jam 15.30 sore, sudah mirip jam orang kantoran! Saya berpikir, dengan menggunakan KayuPutihAroma akan membuat mereka JadiKekiniandenganKPA tanpa rasa ragu sedikitpun. Anak Jaman Now pasti ingin GueBeda ketika berada diantara teman-temannya. 

Saya juga membelikan KayuPutihAroma untuk kedua orang tua saya yang sudah kakek-nenek berusia 79 tahun dan 72 tahun. Keduanya masih sehat namun sering juga masuk angin. Mereka berdua masih sering beraktifitas keluar rumah terutama berkaitan dengan kegiatan keluarga besar seperti arisan, ke gereja, acara doa lingkungan, kondangan, membesuk kerabat sakit, dan kegiatan sosial di lingkungan kerjanya semasa aktif dulu. Khusus ayah saya, beliau masih sering diundang rapat sebuah yayasan sosial dan pendidikan karena duduk sebagai anggota dewan penasehat yayasan. Sejak memakai KayuPutihAroma, ayah dan ibu saya pun JadiKekiniandenganKPA. Kekuatiran dan keluhan mereka kini tidak ada lagi bila berlama-lama rapat di ruang AC atau kegiatan di ruang luar karena ada KayuPutihAroma yang mendampingi. Apakah GueBeda juga dialami mereka? Tentu saja. Mereka sudah jarang diledek para cucu yang jumlahnya belasan dan para keponakannya dengan istilah 'bau kakek nenek' sebagai petanda keakraban. Hahaha!

Satu hal lagi, yang saya lakukan adalah menyediakan KayuPutihAroma di mobil pribadi. Aktifitas saya selaku konsultan seringkali menuntut saya pergi keluar kota (kabupaten) untuk rapat atau presentasi. Seringkali saya harus berangkat tengah malam tak perduli cuaca sedang hujan lebat, dingin dan berangin. Maklum saja, bahan laporan proyek dan materi presentasi seringkali selesai didetik-detik terakhir. Saya berangkat bersama teman-teman satu tim kerja untuk rapat besok paginya. Waktu belum mengenal KayuPutihAroma, saya sering jadi bahan candaan diperjalanan sebagai berbau kakek-nenek karena menggunakan minyak kayu putih biasa. Namun sejak pakai KayuPutihAroma ledekan itu tidak ada lagi. Saya berani ngomong sekarang GueBeda, dong! Tentu saja  saya kasi tahu rahasianya, dan beberapa teman pun tanpa ragu kemudian menggunakan KayuPutihAroma untuk dirinya pribadi dan keluarganya.

Keberadaan KayuPutihAroma sangat tepat pada jaman sekarang, Jaman Now yang diisi para generasi  jaman milenial dan generasi lama yang tak mau ketinggalan menikmati Jaman Now. Jaman tersebut membawa semangat setiap orang ingin tampil beda, kreatif dan tentu saja tetap cantik dalam beragam aktifitas kekiniannya. Persoalan kebugaran badan menjadi 'koentji' semua itu. Dan, sebuah persoalan klasik misalnya masuk angin tak lagi menjadi sekat pembatas kreativitas kekinian dengan hadirnya KayuPutihAroma yang menjadi pelindung sekaligus teman aktivitas setiap orang dalam spirit GueBeda. Mereka--generasi milenial Jaman Now dan Jaman Old--bisa bersatu dan JadiKekiniandenganKPA. 

------ 

Pebrianov21/11/2017

https://www.instagram.com/temanhati_id
https://www.instagram.com/temanhati_id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun