Satu hal diluar ke-Fiksi-an, mempelajari olah kata Jokpin mengantarkan saya pada pembelajaran menulis artikel, yakni bagaimana menulis sebuah artikel--bertema apapun-- dengan kalimat efesien dan efektif tanpa menghilangkan bobot informasi dan opini yang kita ingin disampaikan. Dan, membuat pembaca tidak lelah dari awal sampai akhit tulisan. Seringkali saya membaca sejumlah artikel kompasianer memiliki Judul, Tema, dan Sudut pandang menarik namun penyajian kalimatnya kurang tepat, tidak efesien dan efektif, mendayu-dayu, dll yang bikin lelah saat membacanya. Saya perkirakan, artikel saya pun demikian saat dibaca orang lain.
Pre Event Competition Kompasianival kali ini sungguh tepat ketika membawa Jokpin ke arena akbar itu. Bukan semata untuk kemakmuran ilmu para penggiat fiksi, tapi juga bagi para penulis kanal lainnya.
Saya sedang mabuk Jokpin-isme. Saya pun mengajak seluruh pembaca Kompasiana yang Budiman dan Pakdiman untuk mabuk. Sesuai semboyan mabuk saya ; "Jangan kau mabuk sendirian| Ajaklah seantero dunia| Mabuklah dalam suka-cita pergulatan| Namakan dia kebersamaan| Tuhan akan tutup mata pada dosa |
Percayalah sayang...
Selamat siang, dan salam sejahtera untuk saya semua...heu heu heu...
-----
Peb, penyebar faham mabuk tak bersertifikasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H