Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Riset Historis dan Persiapan Pembuatan Film G30S/PKI Versi Baru

22 September 2017   04:39 Diperbarui: 22 September 2017   11:16 11749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soeharto, tokoh penting dalam penumpasan G30S/PKI. Sumber gambar :https://cdns.klimg.com/merdeka.com

Penelusuran dan Evaluasi Material Sumber

Riset historis sangat mengandalkan sumber data primer, berupa artefak peninggalan masa lampau, dokumen tertulis, atau keterangan lisan dari orang yang terlibat langsung atau menjadi saksi mata peristiwa masa lampau. Meskipun demikian, sumber data sekunder tidak dapat diabaikan, karena terkadang sangat bermanfaat sebagai material pelengkap. 

Setiap material sumber harus diuji validitasnya melalui "kritik eksternal" (external criticism): Apakah dokumen tersebut asli/otentik? Untuk tujuan apa, di mana, kapan, oleh siapa, dan dalam kondisi bagaimana dokumen tersebut ditulis? Apakah dokumen tersebut hadir dalam bentuk dan versi yang lain? Kritik eksternal dengan demikian bertujuan memeriksa aspek fisik dokumen, untuk mendeteksi pemalsuan atau distorsi.

Setelah itu material sumber harus diuji akurasi dan keterpercayaannya, melalui "kritik internal" (internal criticism): Apakah penulis terlibat langsung atau hanya sebagai saksi mata? Apakah isi dokumen logis, mempunyai rujukan waktu yang tepat, atau mengandung bias tertentu (etnik, jender, emosi )? Bila ada bentuk atau versi dokumen yang lain, apakah deskripsi atau interpretasinya berbeda? Kritik internal dengan demikian memeriksa isi dokumen, untuk menilai kualitas kandungan informasinya. Hanya material sumber yang telah melampaui kritik eksternal dan kritik internal dapat disebut sebagai "bukti sejarah" (historical evidence), dan dapat dijadikan dasar yang absah bagi proses analisis, interpretasi dan penyimpulan selanjutnya.

Sintesis Informasi

Setelah material sumber diuji otentisitas dan akurasinya, peneliti dapat memasuki proses sintesis informasi, di mana ia merangkai bukti-bukti sejarah komunisme dan PKI ke dalam pola-pola yang relevan. Proses sintesis merupakan tahap yang paling sulit, karena menuntut imaginasi dan keluasan wawasan berpikir dari peneliti. Proses sintesis informasi meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 

Pertama, penilaian atas relevansi material sumber, sehingga nilai relatif masing-masing material sumber dapat ditentukan. 

Kedua, pencatatan data bibliografis masing-masing material sumber. 

Ketiga, pengorganisasian data ke dalam kategori-kategori yang relevan dengan masalah yang distudi, untuk kemudian distrukturkan secara kronologis, agar dapat dianalisis urutan kejadian serta kaitan pengaruh atau sebab akibatnya. 

Keempat, perangkuman informasi ke dalam kartu-kartu catatan.

DN Aidit, tokoh penting PKI. sumber gambar :https://cdns.klimg.com/merdeka.com
DN Aidit, tokoh penting PKI. sumber gambar :https://cdns.klimg.com/merdeka.com
Analisis, Interpretasi dan Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun