Secara genius loci, sejak dulu Jakarta punya Jiwa Tempat tersendiri yang sangat 'Berbeda' dengan Istanbul. Kota Jakarta bukan kota beraroma Muslim dan bukan transkontinental seperti Turki. Jakarta adalah bagian dari Indonesia yang merupakan negara "Sabuk Khatulistiwa".Â
Membangun Jakarta "seperti Istanbul" seharusnya bukan berarti menjadikan Jakarta beraroma kota muslim seperti Istanbul yang sejarahnya ditakdirkan berada di antara peradaban Barat dan Timur. Konteks sosiokultural dan historis Jakarta dan Istanbul tidak sama. Hal ini yang perlu dipahami dalam melihat ide Presiden PKS Sohibul Iman
Ide menginginkan Jakarta seperti Istanbul pada konteks kemampuan menciptakan Genius Loci dengan Local Genius nya sungguh baik. Dan secara arsitektur kota harusnya memang demikian. Tinggal bagaimana sang pemimpin wilayah (kota) Jakarta bersama masyarakat bahu membahu menggali Local Geniusuntuk dijadikan dasar menciptakan Genius Loci Jakarta yang khas-yang tidak ada duanya dibelahan manapun di dunia ini.
Untuk melakukan semua hal ini, butuh pemimpin wilayah (kota) yang berkarakter kuat, tidak mencle-mecle dan dekat dengan masyarakatnya. Dari sinilah akan tercipta nilai peradaban kota itu sebenarnya ; bahwa Local Genius Jakarta bisa menjadi bagian dari 'Oase Dunia' dan kiblat peradaban dunia. Inilah tantangan Anies-Sandi bila kelak ingin menjadikan Jakarta bagian dari peradaban dunia.Â
Semoga pernyataan Presiden PKS dan  tulisan ini bisa dipahami secara jernih.  (Peb26/07/2017)
SalamÂ
----Â
Sumber referensi berita ; Satu, Dua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H