# Abaaaang, kok senyum-senyum sendiri, sih?
@ Anu, deek...aku lagi Nganu...heuheuheu!
# iiiih, abaaang gitu deh! Apaan sih yang bikin abaang Nganu?
@ Itu lho deek, si Anies yang katanya mau jadi gubernur DKI bikin abang geliii, deh...
# lhaaa...emang Anies kilik-kilik abang, yaa? Aku cemburu neeh...
@ Aaaw..aaw! Adeek... jangan cemburu doong, Geliii abang itu Nganu, deek...
# Iiih, abaaang..cubiit, nih...! Emang apaan siih, baaang?
@ Heuheuheu! Itu lho, deek..si Anies kan calon pemimpin rakyat majemuk yang jumlahnya buaanyak. Masak dia menyebut Pilgub putaran kedua bagai Perang Badar. Dia bilang pilgub ini adalah perang untuk membela kaum yang tertindas dan terpinggirkan. Ini lho sumber beritanya....
# Abaaang, emang hal itu jadi aneh ya?Â
@ Adeek, gini lho ya...Pilgub itukan untuk memilih gubernur sebagai pemimpin. Jadi merupakan kompetisi adu program. Nah, pesaingnya di Pilgub itu merupakan saudara sebangsa dan setanah air. Nah, Ahok/Djarot itukan bukan orang lain. Bukan diktator yang berkuasan semena-mena tanpa aturan dan hukum. Bukan penjahat kemanusiaan, melainkan orang yang sah secara hukum bekerja untuk rakyat sesuai hukum dan peraturan. Dan ingat, hukum itu juga yang selama ini memayungi hak Anies sendiri sebagai warga.
# Trus, bang....trus baang...
@ Adeek....Aneh dan bikin geli ketika Anies menggunakan istilah Perang. Kan perang itu ideologinya mengancurkan musuh sampai luluh lantak. Dia menjaga jarak terhadap lawan. Konsepnya menang-kalah. Hidup-mati. Apa pantas bila seorang pemimpin yang telah berkoar-koar tentang kebangsaan, persatuan, pengayom semua golongan dalam masyarakat, dan segala kata-kata indah dewa-dewi...kemudian berperang melawan saudara sebangsa dan setanah air yang punya kedudukan sama secara hukum? Pesaingnya dianggap musuh, bukan saudara.
Kalau yang dilawannya itu pemimpin bar-bar dari negeri antah berantah sih mungkin masih masuk akal, deek..
# Trus baang...trus....baang...
@ Cara si Anies itu kan tidak pantas keluar dari mulut seorang pemimpin yang katanya santun, intelek, manis dan yaaa gitu, deh....kenapa juga gak pakai frasa lain yang lebih sesuai dengan label santunnya? Pilgub itu bisa saja dianggap lomba menjadi yang terbaik untuk warga, bukan permusuhan dan bukan perang, kan?
# Tapi abaang, yang mau diperangi Anies itukan membela kaum duafa, yang tertindas, dan yang tersingkirkan ?
@ Hadeeuuh, adeek...pemimpin lama itukan juga telah bekerja juga sesuai undang-undang untuk kepentingan para orang miskin. Mereka bekerja sesuai undang-undang, bukannya pakai cara bar-bar semau gue kayak raja zolim jaman dulu. Kalau pun masih ada yang miskin itukan karena pekejaan mereka belum selesai dan butuh waktu. Tidak ada kebijakan mereka yang yang menindas dan menyingkirkan. Ada undang-undang yang mengawal kebijakan mereka, deek....
# Truus baang....Truuus baang...
@ Adeek....Abang ndak habis pikir cara si Anies itu menyikapi Pilgub ini, dia terlalu mendramatisir situasi. Harus dia bikin pernyataan universal dan sejuk kepada semua warga tanpa terkecuali, pada semua golongan, bahkan harusnya juga terhadap kelompok pesaingnya.Â
# Truss baang...Trus baaang...
@. Adeeek....maksud Abang...mbok ya bijak dikit napa? Kan katanya terkenal santun? Mana? Mana santunnya? Abang justru jadi geli, deek....pemimpin macam apa seperti itu?
# Abaang...siniiii...biar adeek aja yang sembuhin geli abaang!
@ Aaw..aaaw! Adeek....bikin abaang tersipu maluuu...
Â
------
Peb 19/04/2017
Referensi berita : Satu ; Dua; Tiga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H