Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sebab Saya Menulis Tanpa Celana

20 September 2016   20:21 Diperbarui: 20 September 2016   21:05 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tapi kan Ibu bisa kasi tahu baik-baik agar buka celana kalau mau pipis!" kata pak RT.

"Tidak bisa pak. Akan saya itu agak Gemblung dan Pemalu. Katanya kalau buka celana itu porno, pak. Tidak baik bagi kesehatan jantung"

"Lho, kok bisa begitu, bu? " Tanya balik Pak RT.

Jawab Bu Kata : "Lho, pak RT coba saja tiba-Iba sekarang buka celana di sini mau pipis. Apa tidak porno? Apa tidak bikin saya serangan jantung? "

Mendengar hal itu, Pak RT terdiam. Matanya nanar dan tersipu-sipu malu menundukkan wajah sembari memainkan ujung rambutnya. Kemudian tanpa pamit dia pergi dengan hati bercampur kopi si anida.

------

Sekarang  pertanyaannya adalah ; Kenapa saya menulis di Kompasiana tanpa celana?

Saya menulis tidak pakai celana karena tidak ada aturan Kompasiana mengharuskan saya menulis pakai celana.

Jujur saja, sering saya lupa apakah sedang pakai celana atau tidak. Ketika sadar tak bercelana, saya buru-buru ambil celana tapi ternyata punya orang lain. Saya sangat merasa bersalah.

Ketika sadar saya bercelana, tapi memakainya terbalik. Ini sangat tidak etis dan memalukan sebagai penulis Kompasiana.

Satu lagi, celana saya sering mlorot usai posting tulisan di KompasIana. Dan itu hanya rahasia yang kali ini saya beritahukan pada para Pembaca. Tolong jangan sampai Admin tahu, ya..heuheuheu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun