Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cermin Kaca Kata

17 September 2016   13:36 Diperbarui: 17 September 2016   18:13 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi II sumber gambar ; https://pixabay.com/static/uploads/photo/2016/04/21/23/21/light-bulb-1344763_640.jpg"][/caption]

mari merapat, kita dengar september berkata
akan ada puji-puja tentang masa-masa lalu peristiwa di sela kita tak kunjung usai mencumbu dera

biarkan september bicara dengan satu bahasa
dia punya banyak diksi untuk membangun rasa percaya

sekarang bukan waktunya berjengah rasa
walau kau dan aku telah memiliki September yang sama

kita simpan semua deret hitung dan ukur bela-dusta

lihat semua tutur september dengan hati berpenuh cita
walau duka tak bisa kau dan aku sembunyikan dari balik kelopak mata

hari ini kita simak september dalam kata
tak usah ragu, sesekali kau dan aku boleh membohongi september lalu milik kita

berharaplah september ini berkuasa sembuhkan bela-dusta dengan cermin kaca kata

------

Warung Gado-gado Teuku Angkasa, Peb17/09/2016

Karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event Romansa September RTC.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun