[caption caption="Ilustrasi II sumber gambar ; http://3.bp.blogspot.com/-yKQGfTd6Bwg/U39r0eRZjsI/AAAAAAAAAi4/G6pm4XxMYxo/s1600/Galeri-22-Wallpaper-Gambar-Bunga-mawar-hitam.jpg"][/caption]
Jangan kau dekati rindu, setiap katanya adalah racun manis
Mengoles bibirmu bagai madu
Kemudian dilumatnya hingga setengah mati
Sementara kau hanya berpunya satu nafas
Jangan masuk ke ruang rindu, kau akan diterkamnya di sudut sepi
Dikuasainya seluruh benakmu
Diperbudaknya bagai berada di perahu besar penuh rempah
Tanpa ampun....
akan dicambuknya tubuh rasamu agar mendayung gelombang bayangan
Jangan bermain di riak rindu, ragamu akan penuh bercak
Melekat dan menembus kulit ari
Menjadikan dirimu membiru
Jangan mendendam rindu
Karena di situlah tempat kau terbelenggu
Tanpa perduli keramaian ataupun keheningan
Tapi...
jangan pula pernah melawan rindu
Karena akan menjadikanmu penjahat rindu
 --------
Pebrianov7/9/2016
Â
(puisi ini ditulis untuk event fiksi Rindu di Kompasiana)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H