Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Logika Jungkir Balik Musisi Ahmad Dhani, Pencetak Hits Lelucon Politik?

31 Agustus 2016   05:24 Diperbarui: 31 Agustus 2016   07:33 4757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musisi Ahmad Dhani tak pernah sepi sensasi. Sejak dia ‘beralih' dari musik ke politik banyak sensasi yang dihasilkannya.  Sensasi terbaru Ahamad Dhani adalah 'minta SBY rayu Wiranto agar tak usung Ahok". (Sumber kompas.com).  Sensasi itu 'layaknya' sebuah Hits, menarik perhatian banyak orang.

Tak semua musisi terkenal mampu menghasilkan karya yang bisa meraih Hits. Demikian juga Ahmad  Dhani, dia bahkan mampu membuat Hits sensasi di luar musik, yakni di politik.

Politik memang wilayah 'seksi' untuk terjadinya sensasi. Sejak  era reformasi  situasi politik negeri ini selalu hiruk pikuk dalam pemberitaan dan perhatian publik. Masuknya Ahmad Dhani dari ranah musik ke politik menjadikan sensasi politik Ahmad Dhani ‘dipermudah’ seksinya dunia politik. Dengan talenta, kreatifitas dan keberanian melawan arus utama, maka terciptalah sensasi politiknya nge-Hits.

Sensasi Hits dan Kepakaran

Kalau di dunia musik, sensasi hits Ahmad Dhani mampu mengangkat dirinya sebagai musisi  elit, disegani-dihormati, dan menguatnya  kepercayaan publik akan ‘kepakarannya’ dalam dunia musik. Sebagian publik menganggap Ahmad Dhani salah satu jenius musik Indonesia.  Dalam sejumlah ajang bersifat lomba musik dan sejenisnya (panggung entertainmen) Ahmad Dhani pun didapuk menjadi juri utama yang diperhitungkan. Ini salah satu bentuk pengakuan publik musik akan ‘kepakarannya’. Untuk prestasinya itu dia menempati posisi terhormat di dunia musik Indonesia, walau pun ditengah kehidupan keselebritisannya ada kontroversi kehidupan pribadi terkait  rumah tangganya.

Ketika kemudian dia ‘beralih’ dari musik ke dunia Politik, apakah dia berprestasi bagus dan mendapatkan posisi terhormat seperti di dunia musik ? 

Bila melihat sejumlah manuver politik Ahmad Dhani kita akan mendapatkan situasi yang berbeda ‘nilainya’ dengan saat dia berada di dunia musik. Manuver politik Ahmad Dhani justru seringkali membuat publik ‘tertawa’ karena dianggap ‘lelucon politik’ yang menggelikan. Banyak pakem-pakem politik dijungkirbalikkan oleh  Ahmad Dhani, hasilnya adalah sebuah Hits dan Sensasi, namun tidak pada pada Nilai sebagai politikus yang jenius dan terhormat, justru sebaliknya. Dengan kata lain sebagai sosok pesohor namanya justru jatuh.

Kalau setiap ranah punya selera humornya sendiri, maka selera humor Ahmad Dhani sebagai pesohor bidang seni musik tidak berhasil ditransformasikan ke dalam politik. Disinilah seringkali menjadi pertanyaan banyak pihak. Apa yang terjadi pada Ahmad Dhani? Apa yang dia cari?

Selera humor yang sering ditampilkan seorang Ahmad Dhani dalam ajang lomba musik dan sejenisnya mampu memperkokoh ketokohan dirinya di bidang musik, sementara ketika dia masuk dan berkubang di bidang politik justru penciptaan selera humornya meruntuhkann dirinya sebagai pesohor.  Ada sejumlah pertanyaan bisa muncul :

  • Apakah Ahmad Dhani masuk politik murni sebuah panggilan jiwa?
  • Mengapa konsep Ahmad Dhani dalam berpolik cenderung melabrak pakem politik yang kemudian memunculkan citra dirinya sebagai ‘politikus tidak etis dan konyol’ ?
  • Apakah dia masuk ke dunia politik hanya berbekal seadanya, dan kemudian dimanfaatkan oleh sekelompok pihak untuk ‘mengacaukan’ issue mainstream yang sedang berkembang?

sumbert gambar : http://antiketombe.clear.co.id/resources/images/base/ahmad-dhani-siap-gantikan-hukuman-dul-cdac7d0.jpg
sumbert gambar : http://antiketombe.clear.co.id/resources/images/base/ahmad-dhani-siap-gantikan-hukuman-dul-cdac7d0.jpg
Kepemilikan Citra Diri Positif

Dalam konteks panggilan jiwa, setiap orang adalah mahluk politik. Artinya punya padangan tertentu (idealisme) berkaitan dengan kehidupan orang banyak. Namun demikian tidak setiap orang kemudian terjun menjadi aktor politik secara formil karena berbagai sebab. Salah satunya  adalah ketiadaan panggilan jiwa (niat tulus). Kalau pun ada, besarannya tidak mampu menumbuhkan keberanian  diri untuk bertindak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun