Kini Arcandra Tahar tak jadi ikut upacara bendera. Sebuah peristiwa cepat dan ajaib menimpa. Sangat sulit diprediksi dengan hitungan rumus paten teknologi tercanggih. Sama cepat dan ajaibnya ketika sebagai manusia diaspora Arcandra dipanggil kembali ke tanah negeri ini. Kedua peristiwa cepat nan ajaib itu adalah misteri hidup sepanjang hayat.
Satu hal yang paling tak habis pikir sekarang adalah...okelah tak bisa hadir di Istana Negara. Pun bisa ikut upacara bendera di Sekolah Dasar Negeri yang berada di dekat rumah. Biarpun tak masuk halaman, melainkan berdiri di luar pagar pun sejatinya tetap nikmat. Namun ternyata itu pun 'tak bisa' dilakukan!
Kepada bendera mana aku memberi hormat? Sementara Merah Putih tak lagi menjadi milik diri. Arcandra tak lagi menjadi bagian dari keluarga merah putih. Padahal para koruptor yang masih jaya bisa tetap melakukannya. Mereka masih menjadi bagian dari keluarga bendera Merah Putih.
Arcandra, anda jangan kecewa. Jangan berkecil hati. Masuklah ke rumah. Nyalakan televisi. Berdirilah dengan sikap sempurna dan nyanyikan lagu Indonesia Raya saat Bendera Merah Putih dikerek pada siaran Langsung Upacara Bendara Tujuhbelas Agustus di Istana Negara.
Didalam rumah, tidak ada orang yang melihat anda, dan berceloteh pantas atau tidak pantas. Lakukan saja sesuai panggilan darah dan jiwa lama anda. Jangan lupa, usai siaran Upacara Bendera Kemerdekaan RI, segeralah keluar rumah. Ikutlah balap karung dan lomba makan kerupuk.
Selamat 'menjadi Indonesia' kembali. Merdeka!
-------
Bandung, 17Agustus2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H