Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kenapa Status dan Jabatan Melekat di Pemberitaan Perilaku Miring?

6 Agustus 2016   15:04 Diperbarui: 6 Agustus 2016   16:49 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi sosial masyarakat kita yang lebih memuja jabatan dan gelar seseorang merupakan sarana empuk pemberitaan. Ini sebuah realitas kehidupan sosial kontemporer dimana kita berada di dalamnya.

Dalam perkembangannya, seorang pemegang jabatan, profesi atau status tertentu dituntut kesempurnaannya dalam kehidupan di tengah masyarakat. Bila lalai atau bertindak miring maka profesi-nya lah yang pertama dihukum publik!

Di satu sisi hal tersebut bisa melindungi identitas pribadi si Pelaku karena yang mengemuka adalah Profesi-nya, yang merupakan sebuah entitas majemuk. Si Pelaku "selamat' dari hukuman sosial sebenarnya. Status-profesi yang tak tahu menahu ketiban hukuman publik. Sementara secara kode etik kelakuan orang tersebut sama sekali tidak melanggar etika profesinya. Sehingga lembaga profesi tidak bisa memberikan sangsi profesi. Lagi-lagi masyarakat dan media kebablasan, tanpa jelas tujuannya pada profesi tersebut.

Bagi para pemegang status pekerjaan atau jabatan tertentu yang seksi dimata masyarakat, cara paling aman terhindar dari pemberitaan miring adalah tidak melakukan pelanggaran etika dan hukum dalam masyarakat.

Jangan sampai ada berita Headline di media seperti ini ; "Kompasianer Ternama ditangkap Satpol PP Ditempat Gelap karena Berduaan dengan Gadgetnya".  Atau berita seperti ini ; "Seorang Silent Reader Digaruk Tim RSJ karena Kedapatan Tertawa Sendiri Ditepi Jalan Membaca Tulisan Kompasianer Pebrianov". Heu heu heu!

Selamat wik en, Temans...

------

Pebrianov06/08/2016

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun