Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Medsos Sebagai Tempat Ekspresi Paling Nyaman

18 April 2016   18:24 Diperbarui: 18 April 2016   19:54 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi II sumber gambar ; https://www.maxmanroe.com/wp-content/uploads/2015/01/Media-Sosial-Terbaru.jpg"][/caption]

[caption caption="Ilustrasi II sumber gambar ; https://www.maxmanroe.com/wp-content/uploads/2015/01/Media-Sosial-Terbaru.jpg"]

[/caption]

Media Sosial (Medsos) kini lekat bagai candu yang sulit dilepaskan dari keseharian banyak orang. Sehari saja tidak buka Medsos serasa ada yang kurang. Walau tidak aktif menuliskan sesuatu, minimal baca perihal yang tersajikan di akun teman Medsos, baik status, gambar maupun komen.

Ada banyak tempat bermain di medsos yang menenggelamkan Penggiatnya hingga lupa waktu. Ini sering jadi cerita tersendiri yang bila dikupas akan muncul beragam hal unik sesuai setting si Penggiat medsos.

Berselancar di Medsos jadi hiburan tersendiri. Selalu timbul keinginan mengetahui ; 'Apa sih yang Teman pikirkan?' ; 'dia sedang apa'? ; 'mengapa dia begitu sekarang'; dan lain sebagainya. Seakan 'teman di Medsos' adalah tontonan dan mainan mengasikkan.

Kondisi asik di Medsos membentuk dunia tersendiri yang seolah memisahkan si Penggiatnya dengan dunia nyata. Medsos jadi dunia baru terhadap realitas nyata dimana si Penggiat bisa mengeskpresikan diri lebih bebas daripada di dunia nyata.

Dunia nyata banyak batasan dari aturan, norma, etika, dan lain-lain. Namun di Media Sosial seolah tanpa batas. Orang bisa menjadi apa pun yang dia mau, syarat akun tidak menginformasi data aslinya di dunia nyata, sering disebut akun 'abal-abal', dan banyak sebutan lainnya. Ini untuk melindungi pemilik akun dari hal yang tidak diinginkan ketika dia bebas berekspresi.

Akun (data) asli mirip kehidupan nyata, setiap orang (teman medsos) bisa tahu siapa si Pemilik akun. Sementara data tidak asli tidak dikethui secara pasti pemiliknya. Inilah perbedaan prinsip keduanya.

Bisa jadi, seorang penggiat Medsos memiliki dua akun. Satu yang asli dan satu 'abal-abal'. Akun asli untuk berinteraksi dengan kawan-kawan dan relasi resmi, dengan segala etika yang menjadi batasannya. Sementara akun 'abal-abal' digunakan untuk kegiatan ekspresif tanpa batas.

Tidak ada larangan seseorang memiliki kedua macam akun tersebut. Semua kembali kepada niat si Pemilik akun dalam bergiat di Medsos. Pemilik akunlah yang menanggung segala konsekuensinya. Konsekuensi itu datang dari pihak luar dan dari dalam diri, yakni hati nurani. Fungsinya sebagai penjaga niat si Penggiat Medsos tersebut.

------

Pebrianov 18/04/2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun