[caption caption="Ilustrasi II sumber gambar; sinarharapan.co/"][/caption]Barusan saya dapat inpoh dari kaki tangan saya bahwa Kompasianer Gatot Swandito alias Uztads Gaza ternyata akan Nyagub DKI 2017. Segera saya ke tekape untuk melihatnya. Ternyata benar!
Saya kaget sukaget sampai-sampai celana saya melorot lagi. Tanpa buang waktu hanya untuk pasang celana, segera saya masuk laboratorium beton dan studio gambar untuk mempersiapkan formula penangkal. Bagaimanapun, rencana Gatot Swandito harus saya gagalkan. Biarpun dia teman saya satu ranjang, tapi untuk urusan politik, tak ada kamus teman.
Kenapa Gatot Swandito harus digagalkan?
Begini ceritanya. Ini tidak ada urusan dengan pro atau kontra Ahok. Bagi saya Ahok sudah final. Jadi, urusan saya dengan Gatot Swandito alias Uztad Gaza adalah urusan harga diri keluarga besar saya di kampung. Bukan karena saya ingin membuat Jakarta lebih baik.
Perlu diketahui bahwa keluarga Gatoto dan keluarga saya adalah keluarga terpandang di kampung. Kalau sampai Gatot Swandito jadi Gubernur DKI hasil pemilihan langsung, lalu apa kata dunia tentang keluarga besar saya? Percuma saya hebat tapi kalah sama Gatot!
Keluarga Gatot Swandito akan makin terkenal. Sementara keluarga besar saya bisa kalah pamor di kampung. Ini sangat memalukan ! Ini tidak boleh terjadi! Saya harus kalahkan Gatot Swandito!
Saya adalah Profesor di jagat Kompasiana, terkenal, pintar, ganteng dan seabrek julukan yang bikin setiap orang gentar kalau mendengar nama saya. Karena kegantengan saya itu, saya pernah membintangi filem berjudul 'Jenderal Mimpi Basah di Planet Kenthir'. Sayalah sang Jenderal itu. Maka tak heran saya digelari Sang Profjenkomp. Selain itu saya disegani semua kalangan karena saya kuat dan tahan lama baik saat pakai celana maupun tanpa celana.
Kota Jakarta dalam genggaman saya. Semua tahu itu. Berbagai jabatan penting republik ini telah saya raih, mulai dari bakal Calon Admin tahun 2222, mantri sunat, penulis mantra dukun Togel dan ketua Partai Dalam Celana.
Dengan seabrek prestasi dan pengalaman itu, masak saya kalah dengan Gatot Swandito? Tentu tidak! Maka saya putuskan untuk ikut Nyagub DKI2017 lewat Jalur kiri jalan terus awas banyak anak-anak.
Sembari nyalon, dengan keahlian saya sebagai Profesor, akan saya cari celah untuk menjatuhkan Gatot Swandito. Dia harus saya jegal!
Akan saya upayakan bisa 'Head to Head' (kepala adu kepala) menghadapi Gatot Swandito. Karena gaya itu yang bikin saya nikmat dan bisa mendapatkan multi orgasme.
Langkah pertama yang akan saya lakukan adalah datang kerumah Gatot Swandito dan bertemu dia untuk mendiskusikan apa saja kelemahan dia yang kiranya bisa saya pakai untuk menjegalnya dalam Pilgub DKI2017.
Demikian, Salam
-----
Pebrianov
(Lawan Gatot Swandito di Pilgub DKI2017) | *) Ilustrasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H