Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kalau Saya Bakal Calon Gubernur DKI, Uang 1 Trilyun itu Saya Ambil

27 Maret 2016   03:17 Diperbarui: 27 Maret 2016   12:31 2810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ilustrasi: Kalau Saya Bakal Calon Gubernur DKI, Uang 1 Triyun itu Saya Ambil"][/caption]Kalau saya Bakal Calon Gubernur , saya mau kok dibayar 1 trilyun untuk jadi wakil Ahok. Dengan uang itu, Saya bisa semakin bermartabat dan beriman. Kok bisa? Ya bisalah. Karena saya bermartabat dan beriman maka semua bisa saya atur dengan uang 1 trilyun. Kalau anak saya nabrak orang bisa lepas dari jerat hukuman, walau mengemudi masih dibawah umur. Kurang bermatabat dan beriman apa Saya?

Kalau punya duit 1 trilyun hanya jadi wakil Ahok itu enak. Toh nanti yang kerja keras Ahok yang memang pekerja keras. Biarkan saja Ahok yang kerja, sementara saya bisa ongkang-ongkang kaki, sambil terus bermusik, mengoleksi lukisan mahal, menyalurkan hobi main bola, main perang-perangan air sop gan bareng teman-teman.

Dengan uang 1 trilyun saya tak perlu capek-capek konser musik atau rekaman untuk ngejar setoran sebagai selebritis top. Musik cukup buat hepi-hepi dan jual tampang aja.

Dengan uang 1 trilyun akan saya dirikan lagi dua buah republik baru, namanya Republik Benci dan Republik Rindu. Jadi klop dengan Republik yang sudah saya miliki.

Dengan uang 1 trilyun itu saya tambah kaya dan terkenal. Banyak perempuan naksir saya. Tentu saja tak akan saya sia-siakan. Saya akan kawin lagi secara diam-diam, dengan meninggalkan istri saya. Toh, hidup saya tidak sama dengan yang dulu, jadi hidup baru harus punya istri baru. Kalau ditanya pers dan entertaimen, ya saya alihkan saja omongan ke hal lain, entar kalau udah lama baru saya mengaku sambil tersipu malu.

Uang 1 trilyun akan saya pakai untuk membeli mobil sport baru untuk anak saya yang masih abg. Mobil sport itu harus lebih hebat dari mobil balap Rio Haryanto. Biar dia bangga dan merasa hebat punya papa yang musisi sekaligus wakil Gubernur. Anak saya bisa tambah PD didepan kawan-kawannya, dia bisa menyalurkan hobi kebut-kebutan di jalan umum sesuai jiwa mudanya yang labil agar jadi stabil menurut pemikiran saya. Kalau anak saya nabrak orang, gampang diaturlah urusannya, bukankah saya banyak uang, terkenal, bermartabat dan beriman?

Setelah 5 tahun jadi wakil Ahok, saya akan berkoar-koar lagi mencalonkan diri jadi Gubernur. Dengan begitu saya akan dapat tawaran 1 trilyun lagi. Atau kalau kelak Ahok dicalonkan jadi menteri saya mau jadi wakil menteri dengan bayaran 1 trilyun. Kalau Ahok dicalonkan jadi wakil presiden saya akan jadi wakil dari wakil presiden. Dapat lagi 1 trilyun.

Kalau saya jadi wakil Ahok, saya akan selalu memakai kostum Nazi lengkap dengan simbol-simbolnya kemanapun saya pergi. Biar saya tambah keren dan fenomenal. Tak lupa saya pakai celana agar tidak ada tudingan miring saya mau potong burung. Mana bisa burung dipotong kalau pakai celana, iya kan?

Ah, kalau saja dia mau seperti saya. Lihatlah sungguh nikmatnya saya kalau jadi kalau-kalau yang terkalau-kalau....

*) sumber gambar : dari sini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun