[caption caption="Ilustrasi, sumber gambar: Sebab Bosan Menulis di Kompasiana"][/caption]Apakah Kau tak bosan menulis di Kompasiana?
Tidak! Aku menulis bukan cari bosan. Aku merayakan keceriaan, jadi Aku tak pernah bertemu bosan.
Tapi Aku bosan melihat tulisanmu setiap hari!
Itu bukan urusanku. Uruslah pengelihatanmu, mungkin si Bosan tersangkut dan bersarang di situ. Menutup semua keindahan di Kompasiana.
Dengan penuh harap, sekali lagi aku minta Kau bantu Aku. Hentikan tulisanmu !
Kau paham punya Hak Pinta dan telah kau gunakan dengan baik. Sedangkan Aku punya Hak Tolak, dan sekarang Aku gunakan hakku itu.
Apakah itu berarti Kau tak ingin membantu Aku ?
Aku akan membantumu, tapi kau tak boleh membawa Si Bosan padaku.
Lalu apa yang harus Aku bawa?
Bawalah kegembiraan padaku, atau kegembiraanku akan kubagikan padamu.
Bagaimana caranya?
Teruslah membaca beragam kanal dan tulisan di Kompasiana dengan penuh kegembiraan. Atau kau ciptakan kegembiraan disitu. Jangan pernah Kau sembunyikan setiap kegembiraan atas nama bosan. Itu akan membuatmu terus terpasung dalam keragu-raguan untuk menulis setiap ide yang Kau punya.
Bagaimana Aku bisa dapatkan kegembiraan? Sementara Bosan terus melekat?
Tinggalkan Kompasiana sekarang juga! Jangan cari alasan yang dibuat-buat. Kau pun boleh berjanji tak akan kembali.
Tapi bila dikemudian hari hatimu resah dan selalu ada suara-suara batin yang mengajakmu datang ke Kompasiana maka itulah petanda sebenarnya kau memiliki kegembiraan.
------
Pebrianov24/03/2016Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H