Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Keputusan Independen Ahok Mengeliminir Perpecahan Masif Masyarakat Jakarta

8 Maret 2016   04:01 Diperbarui: 8 Maret 2016   07:57 3519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kombinasi Ahok dan Heru sangat kental independensinya karena keduanya tidak diusung satu partai pun. Bila Ahok masih berpasangan dengan Djarot yang orang partai (petugas partai), maka sedikit-banyak campur tangan partai akan membuat gerak Ahok terbatas. Bandingkan dengan Jokowi yang ‘petugas partai’ seringkali dibuat ‘sulit bergerak’ karena harus mempertimbangkan keberadaan sosok tokoh partai yang berpengaruh (PDIP). Disisi lain, pasangan Ahok yakni Heru yang berlatarbelakang PNS menjadi ‘pesona’ tersendiri. Masyarakat berharap hasil kombinasi independen ini mampu lebih berbuat banyak bagi kehidupan mereka secara langsung, sekaligus terciptanya birokrasi yang kuat dan tertib.

Bila pasangan independen Ahok-Heru memenangkan Pigub DKI2017, maka persaingan para simpatisan/kader partai akan terhenti usai Pilgub. Tidak ada simpatisan partai yang merasa dikalahkan oleh simpatisan partai lainnya. Sebagai catatan, simpatisan partai jumlahnya cukup signifikan ditengah masyarakat. Karena faktor jumlah tersebut maka potensi perpecahan relatif besar.

Semoga saja pilgub DKI2017 berjalan lancar dan tidak memunculkan kelompok sakit hati yang berkepanjangan.

----------

Pebrianov9/03/2016

sumber referensi : temanahok.com, kompas.com (1;2;3)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun