Tulisan dikemas sedemikian rupa menjadi menarik dan enak untuk dibaca orang awam. Pemilihan kata harus dilakukan dengan hati-hati dan tepat sehingga permasalah yang bersifat sangat teknis dan rumit diuraikan secara lebih ringkas dan jelas menggunakan frasa-frasa umum.
Untuk mencapai semua itu diperlukan latihan menulis yang kontinyu dan pemahaman tentang dunia median serta issue lain yang sedang berkembang. Contohnya , ketika issue LGBT sedang hangat, seorang ahli kontruksi bisa mengungkapkan LGBT di kalangan pekerja proyek di camp. Bagaimana etos kerja, dan skill mereka mendisain struktur bangunan.
Issue ini lebih populis dan lebih bisa diterima logika publik dibandingkan tulisan teknis 'kekuatan dan perhitungan beban gaya sepasang LGBT yang sedang berhubungan memacu hasrat. Heuheuheu!
- Saksi kunci, yakni saksi yang sangat penting, yang dianggap mengetahui permasalahan dan dapat membantu dalam persidangan. Dalam konteksi Dunia Menulis seseorang dapat menjadi Saksi Kunci dengan menulis segala hal yang dialami langsung. Wujudnya serupa reportase. Dalam menulis, selain kesabaran, dibutuhkan pengamatan yang jeli pada segenap hal di lokasi peristiwa.
Semua yang dilihat ditulis apa adanya dengan tetap menjaga sisi kesopanan dan sensifitas peristiwa. Jangan sampai tulisan mengarah pada pelencengan fakta yang mengarah pada kebohongan publik.
Cukup dua kategori Saksi tersebut di atas yang bisa membantu konteks Dunia Menulis.
Sebenarnya masih ada beberapa kategori Saksi lainnya seperti saksi palsu, saksi pemberat, saksi syak, saksi dusta dan lain-lain. Namun kategori ini sebaiknya jangan digunakan karena akan menimbulkan korban, yakni si Penulis dan Pembaca.
Waduuh!
------
Pebrianov23/02/2016Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H