Banyak hal di negeri ini yang bisa dijadikan arena pesta korupsi, yang semula tidak disadari oleh orang-orang awam. Mana pernah sebelumnya kita mengenal kasus korupsi alih fungsi lahan kehutanan. Atau perusahaan industri (yang bandel dan seenaknya buang limbah) ternyata ada main dengan sejumlah tokoh pejabat.
Mungkin dalam gerakan puluhan profesor tersebut tak semata teknis hukum-politik-ketatanegaraan semata. Namun mereka bisa bergerak dengan logika-filsafat keilmuan, metode-metode berpikir, dan tentu saja hati nurani.
Kita jangan melihat semata bidang ilmu terkait, namun spirit mereka yang menjadi inspirasi bagi masyarakat dalam menguatkan KPK memerangi korupsi di negeri ini. Dalam konteks ini, bukan tak mungkin berlaku juga bagi para Kompasianer yang memiliki latar belakang berbeda bisa melakukan gerakan seperti mereka. Jadi ingat kata-kata sakti dan khas Kompasianer Gatot Swandito : ‘yang penting hatinya’. Heu heu heu.....
--------
Pebrianov22/02/2016
Sumber referensi :
kompas.com
ipb.ac.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H