Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Beda Nasib Saipul Jamil dengan Ariel Peterpan pada Kasus Seks Pesohor

21 Februari 2016   06:11 Diperbarui: 23 Februari 2016   05:56 5240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nasib Karier Saipul Jamil

Pertanyaannya kemudian ; apakah nanti karier entertaiment Saipul Jamil akan hancur karena dia LGBT yang 'menjijikkan' dibandingkan kasus Ariel yang Heteroseksual ? Jawabannya ; Tidak!

Karier Saipul Jamil akan tetap berkibar usai menjalani hukuman penjara. Sama halnya dengan Ariel Peterpan dahulu.

Walaupun LGBT merupakan 'nomenklatur' baru, namun seiring berjalannya waktu akan menempati ruang publik secara 'normal'. Artinya realitas LGBT akan menjadi bagian kesadaran publik.

Ada dua syarat yang harus dilakukan oleh Saipul Jamil agar kelak bisa eksi lagi di dunia hiburanl, yakni ;

Pertama, membuka diri (kalau benar) dia gay (LGBT) berterusterang saja kepada publik. Toh LGBT bukan barang baru, namun posisinya 'menjadi perhatian khusus' di pergaulan sosial.

Kedua, bantu publik untuk merelokasi 'perilaku menyimpang' hanya sebatas kaum LGBT saja. Jangan pernah lagi menginvasi-melebarkan hasrat kepada orang-orang normal secara seksual apalagi dengan anak dibawah umur.

Ingat bahwa masyarakat kita punya ruang permisif yang maha luas, yang telah mereka dibuktikan kala memberi ruang ekspresi pada Ariel Peterpan (Noah). Namun ruang luas itu punya konsekuensinya yakni ; bisa membuat seseorang tersesat dan mati kesepian ketika tak ada lagi yang mau memperdulikan.

Bagaimana mbak..eeeh...bang Ipul? Yeah...Kanua berani terima tantangan eikeh? Jangan biking maluku begindang...jijay markijay, tauk !

-------

Pebrianov21/02/2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun