Power didapatkan bila sering membaca dan mau belajar banyak hal untuk menambah pengetahuan-wawasan sehingga pikiran terbuka pada beragam fenomena di dunia ini. Dari fenomena itulah kelak menjadi sumber inspirasi tulisan. Pikiran terbuka bisa mematangkan kepribadian si Penulis, salah satunya adalah mampu menerima segala konsekuensi dari tulisannya, misalnya adanya tanggapan pembaca yang berseberangan sudut pandang dan bahkan mencemooh.
Penulis yang kuat akan jeli menangkap hal-hal tersurat dan tersirat dari pembaca, punya selera humor yang tinggi dimana dia bisa menerima kritik secara santai, tanpa memunculkan aura negatif dari dalam dirinya. Penulis yang Kuat bahkan mampu mentertawakan diri sendiri dalam relasinya dengan pembaca karena dia menjadi penulis yang penuh cinta pada dunia kepenulisannya. Jadi bangunlah diri sebagai sosok yang penuh cinta pada dinamika kepenulisan, dengan begitu akan menjadi penulis yang kuat.
Penulis seperti itu akan menjadi Penulis tahan lama sampai tua tanpa obat kuat !
Mengutip satu penggalan puisi Kahlil Gibran berjudul ‘Kerja’
........
dan apakah yang dinamakan bekerja dengan rasa cinta?
laksana menenun kain dengan benang yang ditarik dari jantungmu,
seolah-olah kekasihmulah yang akan mengenakan kain itu
...........
--------------------
Pebrianov16/02/2016
#Tulisan ini sebagai renungan memperingati 2 Tahun saya jadi penulis di Kompasiana (16 Pebruari 2014 - 16 Pebruari 2016)
[caption caption="Ilustrasi II sumber gambar :http://penulispro.com/wp-content/uploads/2014/07/Buku-Halaqah-Cinta-2.jpg"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H