Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kursi Ahok yang Seksi namun Angker

5 Februari 2016   15:02 Diperbarui: 5 Februari 2016   15:30 1216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejumlah politikus menjadi tergagap-gagap, mulut kelu, wajah bagai terbakar, jakun turun naik, namun secara logika politik mereka tersadar bahwa Ahok tidak mudah dikalahkan. Sementara kursi gubernur DKI melambai-lambai memanggil dan menggoda dengan penuh keseksian. Secara pandang, keseksian dan kuatnya Ahok di kursi itu menjadikan kuris gubernur DKI menjadi seksi sekaligus angker.

Seksi karena jabatan itu bergengsi, tak kalah dengan menteri, bahkan bisa jauh populer dari seorang menteri atau populer layaknya presiden. Sebuah posisi yang bikin ngiler, mampu membangkitkan rasa ego, mampu memberi kepuasaaan pada eksistensi diri sebagai manusia politik. Seorang Abraham Maslow pun akan teriak-teriak ; "Hey ! Elu pade...jangan cuma manyun doang...nyoooh kursi DKI ntuuu piramida tertinggi eleu-elu pade sebagai politikus ! Ngerti kagaaak? Aahhh, ajii gile luu...percume lu jadi politikus Jakarta kalo kagak bise nyampe puncak piramida gue!"

Ahok sang incumbent pun berniat maju lagi. Sisi manusia sejatinya telah lama mendengar teriakan Abraham Maslow itu. “Ajii gilee lu Abraham ! Lu kire gue kagak berani duduk kedua kali? Nyoooh...Gue udeh punya modal dari gawean bagus kemaren. Gue ‘beri' juga luu...luu pade yang nantangin Gue !”. Belum pertandingan dimulai, Ahok telah memunculkan citra ‘ Jawara Betawi’ kelas Wahid..eehhh..maksud ane kelas Basuki Tjahja Purnama. Itulah kenapa, kursi itu begitu angker.

Tak ayal lagi, sejumlah ‘jawara tingkat nasional’ jadi gemes dan geram. Mereka adalah Adhyaksa Dault (Doktor Ilmu Kelautan dan Kemaritiman, Mantan Menteri, dan ketua Pramuka Nasional); Sandiaga Uno (pengusaha nasional, mantan ketua HIMPI, orang terkaya ke 40 di Indonesia tahun 2009 versi majalah Forbes) ; dan jawara nasional yang teranyar adalah Yusril Ihza Mahendra (Profesor bidang hukum dan pendekar hukum nasional, pengacara pintar dan lihay, mantan pemain filem, mantan pembuat pidato presiden Soeharto, mantan menteri, Ketua partai PBB).

Mereka berniat turun gunung melawan Ahok. Mereka bukan tak sadar bahwa kursi DKI 1 kali ini sangat angker. Mengingat mereka adalah tokoh yang levelnya pernah tinggi mengangkasa di bumi Indonesia, mila mereka ‘keok’, maka ‘bentuk wajah’ mereka sulit ditebak, selain itu ‘sakitnya’ bukan kepalang ! Hal ini akan menambah angker kursi DKI 1 2017.

Tenang saja, sejarah akan mencatat itu sebagai pembelajaran bagi generasi muda harapan bangsa ke depan, selaku mantan jawara tingkat tinggi bagaimana bersikap terhadap suatu godaan jabatan yang seksi dan angker yang lebih rendah levelnya.

_____

Pebrianov5/02/216

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun