Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Refleksi Peta Kontur Politik dan Strategi Sorong-Tarik Jokowi Menuju RAPBN 2016

3 November 2015   11:17 Diperbarui: 3 November 2015   17:32 1336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau RAPBN diibaratkan bahan bakar penggerak pembangunan, maka Indonesia sebagai bangsa dan negara tidak berhenti. Tidak mati. APBN dibuat dan dijalankan, sehingga kini Indonesia masih bergerak menuju kemajuan (dengan paramater keberhasilan yang relatif). Intinya, Indonesia tidak hancur. Tidak diam. Terus melangkah.

[caption caption="sumber gambar ;http://indonesianreview.com/sites/default/files/styles/article_body/public/field/image/politik_-_bagi-bagi_proyek_dalam_rapbn_2016.jpg?itok=3QTYwrtI"]

[/caption]

Peristiwa Politik sebagai Rona Hamparan

Setiap aksi politik masing-masing pihak menjadi catatan KIH dan KMP sebagai dua kutub utama politik negeri ini. Di sela aksi politik itu ada hukum alamnya sendiri yang 'berlaku dan bergerak' dengan caranya sendiri.

Perkembangan waktu, KMP pecah kongsi. Sementara kabinet Jokowi pun tidak semuanya bekerja optimal. Ada kontroversi prestasi beberapa personal kabinet.

Celoteh Fadli Zo kepada pemerintahan Jokowi yang seringkali pedas seolah dirinya suci (tak pernah salah) 'dibungkam tanpa sengaja' oleh Donald Trump sehingga Fadli Zon dapat peringatan DKP. Sementara di sisi lain ada sejumlah anggota kabinet saling berselisih pandangan di ruang publik.

Fahri Hamzah yang sangat idealis sehingga sering mengeluarkan pernyataan bombastis (contohnya; Pemerintah sekarang 'bodoh'), dan dia termasuk salah satu yang bersemangat merombak KPK. Namun di sisi lain dia 'tak berkutik' kala LHI, presiden partainya tersangkut korupsi pengadaan sapi. Pun dia berkelit 'lucu' layaknya pelawak ketika membela Fadli Zon rekan satu koalisinya saat 'heboh' Donald Trump. Cara berkelitnya 'bodoh' di mata publik. Sementara di sisi lain pemerintahan Jokowi sibuk menghilangkan asap kebakaran hutan yang menyebabkan mereka 'bodoh' untuk sementara karena tak bisa segera menindak tegas perusahaan pembakar hutan karena berbagai pertimbangan politis dan ekonomis.

Inilah sebagian bentuk rona yang tersaji di publik. Publik dan masing-masing kubu mencatat semua itu dengan caranya sendiri.

[caption caption="http://cdn.tmpo.co/data/2014/10/17/id_334941/334941_620.jpg"]

[/caption]

Rona dalam Strategi Sorong-Tarik RAPBN 2016

Ada lagi bentuk rona di mana keduanya berada dalam satu zona, saling berinteraksi secara masif dan ada transaksi kedua pihak. Mereka saling 'bargain position' yang sekiranya memberikan keuntungan. Bentuknya tak melulu berbagi uang, melainkan eksistensi sebagai wujud 'andil', 'saham' dan 'penciptaan citra kelompok' telah berperan memperjuangkan kepentingan rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun