Kedua 'joke nakal' tadi berlaku umum. Baik bagi para jomblo maupun mantan jomblo. Mereka umumnya familiar atau bahkan mengalami dinamika joke tersebut dalam pergaulan sesama.
Joke 'berbibir banyak' maupun 'joke airmata' merupakan suatu bentuk 'mekanisme pertahanan' perempuan ketika menghadapi tekanan atau konflik, baik terhadap pasangannya maupun orang lain.
Pahami Sisi Emosi Perempuan
Dengan bibir, perempuan bisa 'ngomel' bak peluru untuk sesuatu yang sepele dimata laki-laki. Dengan 'airmata', perempuan mengurangi tekanan psikis yang dialami, sekaligus membuat laki-laki atau pihak lain yang memberi tekanan dalam konflik menjadi luluh atau macet pistolnya.
Sisi emosional perempuan lebih dominan mengemuka dan spontan ketika terjadi 'konflik' atau tekanan, atau ketidaksetujuan akan sesuatu. Spontanitas itu seolah tak bisa ditahan, dan tak bisa kompromi dengan waktu dan rasionalitas. Ini bisa dimaklumi. Konon kata para ahli, perempuan lebih mengandalkan perasaan dalam bertindak dibandingkan laki-laki. Hal itu ada plus dan minusnya sesuai kodratnya.
Kedua macam joke tersebut merupakan suatu bentuk komunikasi perempuan. Pada titik kritis misalnya menghadapi jalan buntu permasalahan/konflik, kemarahan, rasa kesal, atau ketidaksetujuan maka bentuk komunikasi itu mereka gunakan.
[caption caption="https://www.dokter.id/assets/images/berita/thumbs/_670x310/apa-kata-posisi-tidur-anda-tentang-hubungan-anda-dan-pasangan_670x310.jpg"]
Memunggungi Suami di Tempat Tidur
Ketika sudah berkeluarga, ternyata muncul joke baru dari bentuk komunikasi perempuan. Ketika marah, kesal, atau buntu dalam 'konflik' terhadap suami, maka perempuan/ istri melakukan manuver komunikasi unik, yakni tidur memunggungi suami secara sengaja. Ini merupakan suatu bentuk komunikasi 'bahasa tubuh' yang kasad mata.
Jangan melihat 'memunggungi' itu secara fisik semata. Namun dari gerakan memunggungi itu ada aura kemarahan (merajuk? Heu heu heu) si Istri.yang harus dirasakan sang Suami. Bisa jadi aksi punggung tersebut bermula dari hal yang kecil dan tampak sepele yang tak terkomunikasikan secara tuntas antar suami-istri. misalnya Si Suami pulang larut malam tanpa pemberitahuan, lupa ulang tahun atau hari bersejarah, merasa dicuekin beberapa hari belakang akibat kesibukan, lupa membelikan martabak saat pulang, dan lain-lIn sampai masalah yang berat misalnya tak mau mengangkat lemari atau kulkas (barang-barang itu berat, kan ? Aha ha ha ha !)
Cara Menghadapi Aksi Punggung Istri