Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[KC] Cinta Pengecut!

2 Oktober 2015   22:54 Diperbarui: 2 Oktober 2015   23:55 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber gambar ; littlemikhael.files.wordpress.com/2011/05"][/caption]

Kubuka sedikit pintu. Setelah kudengar suara ketukan berulang.

"Maaf kau siapa?"

Aku datang menjemputmu Pebrianov, sekarang !

"Tidak. Kau belum menjawabku. Kau siapa?"

Masihkah perlu aku jawab? Bukalah. Perhatikan mataku.

"Maaf, aku tak punya waktu. Kau harus pergi dari situ".

Sebentar ! Bukalah kunci rantai kecil di pintumu ini. Kita bicara.

"Tidak ! Aku tak mengenalmu. Sebaiknya kau pergi sekarang."

Dengar, kau lelaki tolol, keras kepala ! Kau buang waktumu hanya untuk menjadi pengecut !

"Apa? Aku pengecut? Terserah...! aku lebih tahu siapa aku."

Ya ! Kau pengecut. Selalu bersembunyi, dan berlari. Kau tak sempat mengenal siapa dirimu. Aku lah yang lebih mengenalmu.

"Kau siapa? Begitu sombong !"

Betul, aku memang sombong bagi seorang pengecut ! Sekarang bukalah pintumu. Aku tak akan beranjak dari sini sebelum kita bicara.

"Percuma, kalau kau masuk. Kau akan kubunuh !"

Ha ha ha ha ! Kau sekali lagi membodohi dirimu. Tak kah kau ingat, sudah berapa kali kau membunuh? Sebanyak itu juga pintumu diketuk tanpa pernah kau sangka.

"Apakah kau menyaksikan semuanya?"

Tentu! Akulah saksi yang tak pernah kau sadari. Hadir di setiap denyut nadi mu. Aku ada di ruang pelangi yang dengan kebodohanmu berusaha kau padamkan.

"Kau siapa sebenarnya? Tak pernah ada yang berani lancang menelanjangi aku. Kau bangsat !"

Dengar Pebrianov ! Bukan saatnya aku mengulang kata. Kau pun tahu siapa aku. Mulutmu lah yang jahat. Menyembunyikan hati mu. Lihat sendiri. Hati mu sebenarnya selalu terbuka, menari-nari menyambutku. Lihatlah, Pengecut !

"Baiklah...baiklah..cukup ! Jangan kau teruskan...aku begitu sakit oleh kata-katamu. Sekarang, apakah kau akan membawaku ke penjara mu? Kemudian mencambukku?"

Tidak, Pebrianov ! Aku tak sepicik itu. Aku bukan pembawa kesakitan seperti pernah kau alami. Sekarang bersiaplah, ini sayap untukmu. Kita pergi sekarang.

"Maaf, sebelum aku berubah pikiran kembali. Melihat sayapmu itu, aku ingin memastikan siapa kau sebenarnya?"

Pertanyaan bodoh ! Baiklah aku pastikan untukmu. Akulah dewi cinta. Kita akan terbang ke nirwana. Disana akan kuajari kau Bahasa Cinta. Untuk membuka peti-peti kematian rasa yang terpancung kata-kata. Kau harus tahu, cinta bukan hanya sebatas kata. Paham?!

 

---

Pebrianov, Peserta Nomor 14

 

___________ 

Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community:http://www.kompasiana.com/fiksiana

Silahkan bergabung di FB Fiksiana Community:https://www.facebook.com/groups/175201439229892/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun