Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengenal Sekilas 'Crane', Alat Bantu Konstruksi Bangunan

15 September 2015   12:19 Diperbarui: 15 September 2015   13:55 3065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="http://nikifour.co.id/wp-content/uploads/2015/04/Tower-Crane-Alat-untuk-Pembangunan-Gedung.jpg"]

[/caption]

Pada saat akan menambah ketinggian crane alat climbing flame di bagian top climber dengan sistem hidrolik akan mendorong slewing unit ke atas sejauh 6 meter. Setelah terbuka, badan/segmen untuk penambahan ketinggian tadi dimasukkan ke bagian badan tower yang sudah terbuka. Begitu segmen ini berhasil disambungkan, berarti crane sudah menjadi lebih tinggi 6 meter.

Demikianlah seterusnya bila Crane akan menambah ketinggian sesuai kebutuhan dan ketinggian bangunan. Prinsipnya adalah untuk meninggikan crane, tower crane akan membangun dirinya sendiri sampai ketinggian yang dikehendaki. Bila kita lihat pada pembangunan gedung-gedung tinggi (high rise building) maka tinggi crane-nya pun menyesuaikan. Tinggi tower crane harus lebih daripada bangunan untuk memudahkan lengan-lengannya secara bebas mengangkat dan memindahkan alat dan material bangunan ke segala bagian pekerjaan proyek.
Ketika struktur badang bangunan sudah berdiri dan matang, crane bisa juga dihubungkan ke bandang bangunan tersebut dengan unit besi khusu penyambung agar crane bisa lebih tabil dan kuat dalam bekerja.

Setelah pekerjaan pembangunan gedung, crane bisa dibongkar lagi yang pekerjaannya relatif sama seperti saat dipasang.

Untuk pekerjaan pemasangan crane biasanya dilakukan oleh kontraktor khusus pesangan crane. Kontraktor ini menjadi sub-kontraktor dari kontaktor utama bangunan. Sebagai sub-kontraktor selain memiliki peralatan crane, mereka juga diperkuat oleh teknisi ahli dan operator crane yang sudah berpengalaman dan bersertifikasi.

Dengan spesialisasi pengerjaan dan pengoperasian crane, kualitas keamanan sudah diperhitungkan dengan matang. Walau demikian, prinsip kehati-hatian tetap harus dijaga oleh semua pelaku proyek, dan juga orang awam yang melintas di jalan umum sekitar proyek. Saya yang kerjaannya ngurusin pembangunan gedung aja masih suka cligak-cliguk ke atas melihat gerakan crane bila saya melintasi jalan yang sedang ada pembangunan gedung tinggi yang bukan proyek saya. Kenapa, ya ? Heuheuheu..

Selamat beraktifitas kepada semua Kompasianer.

--------
Sumber referensi ; 1, 2,

 

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun