Seorang Desol adalah fenomena baru di Kompasiana. Kehadirannya menjadi pendobrak dan pencair bagi bekunya kanal sepi. Artinya, selama ini kanal Fiksiana adalah kanal sepi pengunjung. Kanal yang 'minder' ditengah hiruk pikuk pesta pora kanal-kanal politik, ekonomi, gaya hidup, hiburan dan lain sebagainya. Kanal fiksi seperti kantong bagi orang orang gila yang punya hidup sendiri dan tak menginjak tanah realitas para Kompasianer. Namun oleh seorang Desol kanal itu didobraknya menjadi sebuah magnet baru berkompasiana, magnet yang mampu menyedot banyak pasang mata, pikiran dan perasaan para Kompasianer yang tadinya terjebak dalam rutinitas.
Oleh Desol, kanal Fiksiana menjadi sebuah pesta pora tersendiri tak kalah kanal Politik, ekonomi, hiburan, life style yang sangat lama menjadi hegemoni Kompasiana. Dibuatnya Fiksiana seperti hidup, tak cuma dentang mendayu seperti fiksi pada umumnya. Hidupnya Fiksiana Desol adalah menyadarkan pikiran atas diri sendiri setiap pembaca, membangunkan, dan memberi perspektif tentang rasa, bukan hanya sebuah pikiran rasioanl di realitas timpang. Dia mengajak pembaca Kompasiana merasakan pikiran, buka memikirkan rasa seperti kanal-kanal lain yang sudah ngetop.
Oleh Desol, Fiksiana bukan lagi sebuah imaginasi yang jauh, tetapi telah menjadi bagian dari energi realitas yang menempel di pori-pori anda, pembaca Kompasiana.
Atas dasar itulah, tanpa mengurangi rasa hormat kepada Kompasianer lain, dan kepada penggiat fiksiana lain di Kompasiana, saya putuskan satu nama yakitu Desol !
Apa yang saya sampaikan ini mungkin bersifat subyektif. Tak masalah. Bagi saya, subyektif yang disuarakan mampu membuat sebuah obyektifitas yang terbangun dari ragam subyektifitas yang telah lama tertidur.
Ayoo kerja....kerja..! Dan tetaplah optimis..
--------
PebrianovÂ
Bandung, 3September 2015
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H