Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Penulis Cari Penyakit

28 Agustus 2015   06:29 Diperbarui: 28 Agustus 2015   06:33 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="http://1.bp.blogspot.com/-8cHIyGr8tgo/UXw0QOk6TtI/AAAAAAAAAKs/uYt1iSwsPME/s1600/boring-blog.jpg"][/caption]

Untuk apalah kau tulis-tulis itu. Tak kau lihat banyak orang masuk penjara karena menulis. Mendingan korupsi sekalian, jelas hasilnya. Kalo sial pun masuk penjara juga sama dengan penulis. Tapi mana yang lebih untung ? Pikir !

Lho, memangnya kenapa bang?

Kau nulis pun tak ada guna. Negeri ini memang udah kayak gini. Tak akan berubah hanya karena tulisan kau itu.

Tapi, bang menulis itu bukan cuma urusan  memperbaiki negara. Okelah tak bisa, tapi ini demi terbukanya pikiran dan membangun peradaban, bang..

Bah ! Bagus kali omongan kau macam si Mario ! Soal peradaban itu jangan kau urus. Tak ada guna. Ikut aja yang udah ada. Menulis kok beradab. Banyak tulisan malah tak beradap. Tuh lihat banyak status pesbuk malah maki-maki. Tuh ! di Kompasiana banyak pulak tulisan tak beradap. Ujung-ujungnya ke polisi dan hakim. Mau kau seperti itu ?

Lho, bang..jangan samakan Kompasiana dengan Pesbuk lah. Jauh itu. Di sini harus ada argumentasi. Ada admin yang pinter melenyapkan tulisan abal-abal ! Bukan macam di pesbuk yang bebas buang ludah semaunya !

Halaaaah kau ini ! Orang tak sampai pikir seperti itu. Sudahlah, tak ada guna kau nulis, abiskan waktu dan pulsa aja kerja kau. Kau cari penyakit sendiri.

Tampaknya abang benci kali sama tulisan, ya? Berarti Abang jarang baca koran !

Heeeh ! Apa kau bilang? Tiap hari aku baca koran. Biar tak ketinggalan berita. Tak ketinggalan Jaman. Malulah jaman sekarang tak tau berita. Aku cuma kasian aja liat kau nulis.

Kenapa bang ?

Tulisan kau banyak hilang jumlah pembacanya tanpa penjelasan. Dah sakit macam negara ini nampaknya.

Kalau aku tak perduli dan terus nulis acamana, bang?

Berarti kau pun udah sakit. Kau sama Kompasiana itu sama-sama sakit.
Paham kau ?

------

Baca juga ; Kau Penulis Genit!  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun