Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Walau Sudah Dipecat Jokowi, Masih Mau Datang ke Istana. Salut !

18 Agustus 2015   16:34 Diperbarui: 18 Agustus 2015   16:34 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="http://minangkabaunews.com/foto_berita/92Andrinof-Chaniago-berhenti-jadi-menteri.jpg"][/caption]

Tak banyak orang bisa menerima pemecatan dirinya. Apalagi bila Jabatan itu bergengsi. Saat dipilih bangganya minta ampun. Namun ketika dipecat, bisa berbalik arah. Kecewanya juga minta ampun. Padahal ampun tak pernah minta-minta.

Salut untuk mantan menteri yang satu ini. Dia adalah Andrinof Chaniago, Mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas .

Berbeda dengan sejumlah Mantan Menteri lainnya yang sama-sama dipecat, Andrinof bersedia menyempatkan diri hadir  saat diundang dalam resepsi HUT kemerdekaan RI yang diselenggarakan di halaman antara Istana Merdeka dan Istana Negara kemarin.

Sementara para mantan lainnya tidak hadir. Mungkin punya agenda lain yang lebih penting dibandingkan undangan mantan boss-nya. Entah apakah mereka juga tidak hadir bila masih menjabat? Rasanya tidak mungkin.

Hadir atau tidak pada suatu undangan adalah HAMT (Hak Asasi Manusia Terundang). Bisa saja ada pikiran "toh sudah tidak ada lagi sangkut pautnya dengan pekerjaan". Undangan bisa bersifat bebas merdeka. Lain halnya kalau masih menjabat, ada ikatan tugas tak tampak yang menyertai undangan tersebut.

Pemikiran itu tidak berlaku bagi seorang Andrinof, jadi menteri atau tidak tetap datang karena dia menghargai Mantan Boss-nya. Dia datang sebagai mantan anak buah dan sebagai teman. Lebih dari itu, sebagai manusia yang memiliki etika. Biarpun tak ada lagi ikatan pekerjaan, tetap bisa hormat mantan boss. Silaturahmi tetap terjaga."Tak ada luka, dendam dan air mata". Heu heu heu..

Apalagi Jokowi selaku mantan boss-nya bukanlah tipe boss yang suka marah-marah nyakitin hati. Pemecatan dilakukan demi kepentingan yang lebih besar, bukan karena sentimen pribadi. Dulu dipilih karena dianggap bisa. Ketika waktu berjalan ternyata tak bisa bekerja optimal, tentulah resufle tak terelakkan.

Sebaliknya Jokowi,  masih mau mengundang si Mantan menterinya yang baru dipecat. Ini penanda Jokowi masih menghargai orang tersebut.

Sikap Andrinof memberi pembelajaran bahwa Jabatan itu hanyalah sebuah titipan dan bersifat sementara, tapi etika dan pertemanan adalah hal yang tetap melekat dan lebih penting dari jabatan.

Dia telah tunjukkan jiwa besar sebagai seorang tokoh, sebagai pemimpin di komunitas dan sebagai  mantan anak buah yang sebenarnya, saat menjabat atau pun tak lagi menjabat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun