[caption caption="http://www.tempokini.com/wp-content/uploads/2015/01/kekuasaan.jpg"][/caption]
Jadi pejabat itu enak tampak dari luar.
Kata orang bisa bikin bangga keluarga, warga sekampung dan almamater.
Dia dielukan mereka. Tak siang tak malam, dimanapun berada.
Tapi disitulah celakanya, orang mengira jadi pejabat banyak uang, maka tangan pun tak sungkan menadah. Tak malu meminta.Tak segan memaksa
Kalau tak diberi maka si pejabat akan menerima akibatnya. Agak aneh.
Dikucilkan dari keluarga besar karena dianggap tak perhatian, tak berbakti tak tahu balas budi.
Dijauhi kerabat dekat dan teman, dicap kacang lupa kulit.
Digosipkan para tetangga dan warga kampung sebagai orang sombong.
Dikejar-kejar LSM dan wartawan bodrek minta uang transport kalau mau selamat dari berita miring.
Ditowel-towel partai pendukung suksesi untuk nambah-nambah gizi partai.
Dicari-cari kesalahannya oleh aparat pemerisa, aparat hukum dan peradilan karena tidak mau berbagi kue.
Direnget-rengek si mahluk manis berkulit halus, bersuara manja, berlekuk sempurna, beraroma wangi dan menjanjikan nikmat tak terdefenisi.