Kalau perlu sesampainya di stasiun besar lakukan peluk cium. Itu pun kalau tak malu-malu. Saya sih mau, tapi malu-malunya itu, lho...Karena saya Konsekuen sebagai cowok pemalu di Kompasiana. Kata profesor Calculus ; Yes! Entah Thompson and Thomson. Entah admin.
[caption caption="https://iftakzarakki.files.wordpress.com/2014/06/kereta1.jpeg"]
Apa poin penting dari tulisan ini?
Pertama ; Karena Para Kompasianer sudah dewasa dan pandai menulis dan berhitung, maka tak perlulah saya ajarkan lagi. Kedewasaan itu buah dari perjalanan semua itu. Bukan ditentukan admin Kompasiana.
Kedua ; Kalau naik kereta, sebaiknya jangan diatap gerbong, atau di bawah mesin. Kalau ingin mengintip admin di rel sebelah bisa lewat jendela gerobong. Anda bisa sambil duduk ngangkang, jongkok, nungging, atau tiarap. Sesukanya saja. Asalkan tetap di gerbong dan tetap memperhatikan penumpang di sebelah anda. Kalau diapit dua kawan lama yang seliur dengan anda, silahkan saja. Tapi bila diapit dua gadis cantik nan seksi sebaiknya anda jaim dan malu-malu seperti saya. Kalau diapit para orang tua, berdoalah.
Tanya ; "Apa makna angka 3 tadi ?"
Jawab ; Lihat poin penting diatas.
Anda masih bingung?
Bacalah lagi dengan seksama berulang kali. Anda yang sudah dewasa akan makin dewasa. Bila belum dewasa akan jadi dewasa. Jangan lupa kasi vote !
Demikianlah tulisan ini saya saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Karena penuh cinta, Saya melakukan ini dengan wajah tertunduk sambil memainkan ujung rambut. Sementara jempol kaki diam-diam tertekuk di lantai.
Salam Cinta Semuanya
Â