Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Engkau Begini Aku Begitu, Let It Be...(Tanggapan atas 3 Artikel dari 3 Kompasianer)

27 Juli 2015   00:32 Diperbarui: 27 Juli 2015   00:32 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau perlu sesampainya di stasiun besar lakukan peluk cium. Itu pun kalau tak malu-malu. Saya sih mau, tapi malu-malunya itu, lho...Karena saya Konsekuen sebagai cowok pemalu di Kompasiana. Kata profesor Calculus ; Yes! Entah Thompson and Thomson. Entah admin.

[caption caption="https://iftakzarakki.files.wordpress.com/2014/06/kereta1.jpeg"]

[/caption]

Apa poin penting dari tulisan ini?

Pertama ; Karena Para Kompasianer sudah dewasa dan pandai menulis dan berhitung, maka tak perlulah saya ajarkan lagi. Kedewasaan itu buah dari perjalanan semua itu. Bukan ditentukan admin Kompasiana.

Kedua ; Kalau naik kereta, sebaiknya jangan diatap gerbong, atau di bawah mesin. Kalau ingin mengintip admin di rel sebelah bisa lewat jendela gerobong. Anda bisa sambil duduk ngangkang, jongkok, nungging, atau tiarap. Sesukanya saja. Asalkan tetap di gerbong dan tetap memperhatikan penumpang di sebelah anda. Kalau diapit dua kawan lama yang seliur dengan anda, silahkan saja. Tapi bila diapit dua gadis cantik nan seksi sebaiknya anda jaim dan malu-malu seperti saya. Kalau diapit para orang tua, berdoalah.

Tanya ; "Apa makna angka 3 tadi ?"
Jawab ; Lihat poin penting diatas.

Anda masih bingung?

Bacalah lagi dengan seksama berulang kali. Anda yang sudah dewasa akan makin dewasa. Bila belum dewasa akan jadi dewasa. Jangan lupa kasi vote !

Demikianlah tulisan ini saya saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Karena penuh cinta, Saya melakukan ini dengan wajah tertunduk sambil memainkan ujung rambut. Sementara jempol kaki diam-diam tertekuk di lantai.

Salam Cinta Semuanya

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun