Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Aku Cari Maaf, Tapi Tak Ketemu

16 Juli 2015   23:54 Diperbarui: 16 Juli 2015   23:54 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber gambar ; http://3.bp.blogspot.com/-mO_kMDAPn7g/maaf.jpg"][/caption]
Aku beranjak dari tidur, situasi masih petang. Matahari pun belum pergi jauh. Mungkin masih singgah sebentar di balik awan untuk berbuka puasa sambil gosip tentang pagi dan siang

Wajah tololku masih sempurna menempel. Sebagian nyawaku satu persatu berlari masuk kembali ke raga.

Sayup kudengar tetangga ramai di jalan. Kata mereka itu Takbiran. Aku tersentak. Lalu keluar kamar, setengah berlari. Setiap sudut ruang kujenguk, setiap kolong meja kutengok, setiap tumpukan koran dan buku kusibak....begitu cepat dan terburu, aku jadi seperti orang setengah gila....

Heeh, ngapaian kau kayak orang gila gitu !

Anu, Mak....

Anu...anu..! Apa pulak barang tu?

Itu, Mak... aku lagi cari Anu...!

Heeh ! Cari Anu...cari Anu ! Makin tak jelas kau ni !

Itulah...Emak ade tengok Anu, ndak Mak !

Heeh ! Cam orang gile kau barok bangon tidok, cepat mandi sana ! Mungkin bise kau tengok Anu yang kau cari tu..!

(dilemparnya handuk ke wajah tololku, secepat kijang aku melompat dan masuk kamar mandi)

Tak lama berselang, aku sudah segar. Hilang sudah separoh tololku diguyur dinginnya air mandi.

Bersolek lah aku di depan cermin kamar. Kutengok seluruh badanku. Gila ! Ini barang yang aku cari !

Dari jidat, mata, bibir, lidah, telinga, hidung, hati dan tanganku penuh bergantungan Khilaf. Di sampingnya ada banyak Maaf. Semua itu bentuknya mirip wajahku !

Semua itu ada di diriku. Berarti aku tak lagi perlu mencari ! Justru aku harus memberi !

Segera aku keluar. Tapi baru dua langkah menuju pintu, tiba-tiba...

Peeeb, nak kemane kau ni? Macam diburu hantu bangkit, jak !

Anu, Mak... aku tak jadi mencari Maaf, tapi rupenye semua itu ada padaku, Mak. Sekarang aku maok memberi Maaf ke para Kompasianer, dan semua kawan-kawan.... Sebelum mereka minta, maak !

Ohh, bagoslah....kau anak baek. Emak senang dengarnye...lapang hati emak...

*****

Selamat Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir Batin kepada  semua pembaca Kompasiana, Penulis Kompasiana, Admin dan seluruh jajaran Kompasiana.

Tertanda
Perbianov

[caption caption="sumber gambar ; https://safruddin.files.wordpress.com/2008/09/prop_idul11.j"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun