Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Otak Mesum dan Setan Penggoda di Kompasiana Baru

11 Juni 2015   07:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:07 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Secara yuridis abal-abal saya telah cuti menulis sebelum Kompasiana ganti wajah. Namun saat khusuk bersemedi di hutan realitas, datanglah Kompasiana Baru bergayut manja membuat pori-pori primitif saya terbuka. 

Lupakan dulu 'Pamit' cuti itu. Toh....lidah tak bertulang. Tanpa buang waktu, langsung saja tancap meladeni godaan itu. Saya elus-elus, kilik-kilik, tekan dan gesek setiap fiturnya. Mencari sensasi isi yang sudah terpatri.

Saya selalu ingat bisikan setan ; "Tak boleh berkata kasar saat mencumbu Kompasiana Baru. Jangan gegara nila anda setitik, rusak susu sebesar belanga".

Sayang, kan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun