Kalau karena kemampuan hukumnya, dia sendiri ternyata tidak bisa menghindar dari jerat hukum. Untunglah para klien TOPnya itu ada yang selamat dari penjara, sementara dia sendiri kemudian lebih dulu merasakan dinginnya lantai hotel prodeo.
Menjadi pengacara top untuk orang-orang beken negeri ini ternyata tak perlu 'bersih-bersih amat'.
Sangat tidak mungkin para klien top tidak mengetahui kasus si Pengacara (Razman Arif) yang sedang menunggu Kasasi. Apalagi kasus pidana penganiayaan tersebut terang benderang yakni ada bukti fisik, hasil visum dokter, dan saksi kejadian.
Berbeda dengan korupsi yang buktinya kadang "remang-remang" sehingga kalau pengacaranya pawai dapat meloloskan klien dari jerat hukuman penjara.
Bisa jadi perbedaan itulah yang menjadi alasan klien top memilih Razman Arif?
Dia piawai menangani kasus remang-remang, tapi bukan pada kasus terang benderang. Entahlah...
Sumber bacaan ; Satu, Dua, Tiga