Jadi jelas bahwa Perencanaan beda dengan Pelaksanaan !
Tepatnya, yang diributkan Ahok dengan DPRD adalah Perencanaan, bukan Pelaksaan. Jadi, sangat tidak beralasan perseteruan Ahok vs DPRd DKI dibawa keluar konteks. Celakanya, hal itu dilakukannya justru bertendensi mengadu domba Ahok dengan Jokowi. Dia bahkan memperuncingkannya dengan cara membanding-bandingkan personalitas Ahok dengan Jokowi. Apa urusannya dengan 'dana siluman' DPRD?
Nampaknya kuasa hukum DPRD DKI ini tidak punya niat baik menyelesaikan kasus, justru 'bermain politik' dengan cara 'menghidupkan api' di tempat lain yang tidak semestinya. Tujuannya apalagi kalau bukan membakar masalah di tempat lain agar lebih lebar dan membuat kekacauan di aras pikir publik.
Konteks pembelaan harusnya pada masalah Fase Perencanaan versi DPRD selaku kliennya, bukan meniup api di Fase Pelaksanaan yang bukan wewenang pembelaannya. Lagi pula Fase Palaksanaan belum dilakukan ! Panitianya saja belum ada.
Kini Ahok bersama jajaran Pemda DKI harus hati-hati dengan manuver gaya pembela hukum seperti itu. Demikian juga publik harus kritis dan waspada, agar dukungan pada upaya Ahok menegakkan kebenaran tidak menjadi kacau atau justru sirna.
Salam Pemberdayaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H