Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Tendensi Kuasa Hukum DPRD DKI Adu Domba Ahok dengan Jokowi

7 Maret 2015   02:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:03 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_371796" align="aligncenter" width="464" caption="gambar ; https://halidahmed.files.wordpress.com/2009/10/adu-domba1.jpg"][/caption]

Perseteruan Gubernur Ahok-DPRD DKI menyeret-nyeret nama Jokowi. Disitu bahkankan Ahok diadu domba dengan Jokowi.

Ahok selaku pihak eksekutif yang turut menyusun APBD DKI 2014-2015 bisa saja turut bermain dalam tender pengadaan UPS sementara saat penyusunan itu yang jadi Gubernurnya adalah Jokowi. Demikian menurut Razman Arif Nasution selaku kuasa hukum DPRD DKI. (baca ; kompas.com).

Menilik pernyataan itu, secara prosedural ada benarnya bahwa yang menangani tender proyek adalah pihak eksekutif dalam hal ini jajaran Pemda DKI yang berwenang dan telah ditunjuk resmi. Mulai dari tingkat persiapan administrasi dan iaya, pembentukan personel panitia proyek, pengumuman tender, seleksi pemenang sampai pada pengawasan pelaksanaan proyek mereka lah yang menangani, bukan anggota DPRD selaku Legislatif.

Namun, bukan rahasia lagi bahwa para anggota Legislatif pun punya 'kemampuan' menentukan pemenang tender, lewat pengaturan tender dan tekanan politik terhadap panitia.

Razman Arif pura-pura lupa bahwa banyak contoh sudah terjadi. Bahkan yang mencolok mata di tingkat nasional anggota DPR aktif seperti Angelina 'Angie' Sondakh, Nazarudin, Soetan Bhatogana, dan lain-lain bermain proyek hingga masuk penjara.

Jadi pernyataan kuasa hukum DPRD DKI itu seperti meniadakan kemungkinan bahwa anggota DPRD DKI pun bisa bermain di pengaturan pemenang tender.

Dengan begitu, dia justru membuat 'praduga' Ahok bermain, dan ujung-unjungnya mengadu domba Ahok dengan Jokowi.

[caption id="attachment_371797" align="aligncenter" width="536" caption="gambar ; http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2014/04/13/350801/670x335/pengamat-kemarahan-jokowi-ahok-tak-mampu-ubah-kinerja-skpd.jpg"]

1425671452318582026
1425671452318582026
[/caption]

Tendensi adu domba ini, mengandung muatan untuk mengalihkan atau mengaburkan konteks masalah perseteruan Ahok vs DPR yang sebenarnya bukan masalah siapa pemenang tender, melainkan 'penyusupan' anggaran proyek UPS tersebut oleh anggota DPRD DKI.

Penyusupan anggaran proyek yang kini ditentang habis oleh Ahok adalah masalah pada tataran Draft Rancangan jadi masih pada Fase Perencanaan Proyek. Sementara soal pemenang proyek adalah pada Tataran Pelaksaan Kegiatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun