Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Beban Berat Timnas U19 Justru di Stadion GBK

4 Mei 2014   03:01 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:54 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_322460" align="aligncenter" width="600" caption="Sumber gambar :http://mediasepakbola.co/"][/caption]

Timnas U19 akan melakukan laga persahabatan dengan Myanmar tanggal 5 Mei ini di stadion GBK dan & 7 Mei 2014, dilanjutkan lawan tim Liverpool yunior 25 Mei 2014. Ini sebuah perhelatan ujicoba yang sangat berharga.

Kali Ini lawannya tanding Evan Dimas cs adalah Myanmar yang merupakan tim tangguh di Asia Tenggara. Mereka adalah tuan rumah perhelatan final piala Asia U19 yang kekuatannya tidak bisa dianggap enteng. Berbeda dengan laga ujicoba lainnya, kali ini Evan Dima,cs akan menghadapi tim luar negeri di kampungnya sendiri. Sebuah pengalaman baru setelah mereka berhasil lolosfinal piala Asia mengalahkan Korea Selatan secara heroik.

Melihat laga uji coba Evan Dimas Cs yang sudah dilakukan, baik tur nusantara maupun di UEA beberapa waktu lalu trendnya sangat positif. Kemenangan lebih banyak didapatkan mereka. Tren tersebut tentu berdampak baik bagi persiapan mental mereka untuk menghadapi tim manapun.

Tren kemenangan disatu sisi dapat menjadi tahapan pencapaian format tertentu dalam tim. Mereka menjadi tahu dan mengerti bagaimana bermain sebagai tim unggul dan tangguh, bukan sebagai suatu kemenangan kebetulan yang seringkali tidak bisa bertahan lama. Bingung saat menang sehingga tidak tahu mau diapakan kemenangan tersebut. Kemenangan justru menjadi beban mental yang merusak permainan.

Bermain di stadion GBK dengan membawa trend kemenanganan menjadi tantangan dan persoalan tersendiri. Beban mental akan dipikul oleh Evan Dimas Cs untuk mempertahankan tren tersebut, disisi lain itu menjadi tekanan luar biasa bagi mereka, karena disaksikan langsung oleh pendukungnya.Apalagi aura suporter stadion GBK seperti mengandung magis yang luar biasa.Sangat besar harapan penonton yang dibebankan langsung kepada mereka.

Pada situasi ini tekanan harapan tersebut seringkali menjadikan tim tuan rumah yang diunggulkan justru menjadi tidak berkembang, lengah dan gugup.Mereka bermain tidak lepas karena penuh beban berat. Kreatifitas di lapangan menjadi seperti hilang entah kemana.Apalagi bila di menit-menit awal pasukan timnas U19 Myanmar melakukan gebrakan shock theraphy yang membuat Evan Dimas, cs menjadi gugup. Maka permainan timnas U19 selanjutnya akan semakin berat.

Sebagai perbandingan ketika mereka bermain dalam tur nusantara, aura magis penonton juga sangat besar. Namun itu terbelah menjadi dua. Sebagian besar malahan lebih mendukung tim lokal, dan sangat ingin melihat Evan Dimas cs terjungkal.Pada situasi ini, spirit yang muncul dalam diri Evan Dimas, cs adalah ingin membuktikan ketangguhannya. Mereka justru bisa bermain lepas untuk “mengerjain’ tim tuan rumah.Walau itu tidak mudah, karena tim tuan rumah bermain sangat kesurupan ingin mengalahkan tim idola. Ini bisa dilihat ketika laga melawan Tim Pra-PON DIY yang sangat dramatis.

Pada laga kontra timnas U19 Myanmar lusa, tren kemenangan Evan Dimas, Cs di kandang sendiri nantinya akan benar-benar menjadi ujian mental sesungguhnya. Mereka akan ditekan oleh pendukung sendiri dengan sejuta harapan. Laga ini akan menjadi pelengkap uji mental sebagai tim unggul yang belum mereka dapatkan di laga-laga ujicoba sebelumnya. Di situ, harapan yang besar masyarakt Indonesia secara langgsung dirasakan evan Dimas, Cs di Stadion GBK yang penuh aura mistis itu.

Viva timnas U19...!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun