Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Solusi Celaka12, Ex-Dolly Ditransmigrasikan

20 Juni 2014   13:44 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:01 1281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah bukan aneh lagi bila kaum marjinal perkotaan, kaum penyakit sosial yang tak jelas penghidupannya: gelandangan, pengangguran, korban gusuran, dan lain sebagainya kemudian ditransmigrasikan setelah lewat “pembekalan’ yang cukup untuk hidup di tempat yang baru. Namun yang terjadi adalah mereka kembali lagi ke habitat asal dengan menelantarkan lahan dan rumah atau menjual semua yang telah disediakan pemerintah.

Menilik idealismenya, Transmigrasi adalah perpindahan penduduk secara sukarela untuk meningkatkan kesejahteraan dan menetap di Wilayah Pengembangan Transmigrasi atau Lokasi Permukiman Transmigrasi. Program ini sejatinya berasaskan kepeloporan; kesukarelaan; kemandirian; kekeluargaan; keterpaduan; dan wawasan lingkungan. (lihat undang-undang ketransmigrasian ; ini dan  itu)

Kritik yang sering muncul adalah transmigrasi menyebabkan termarjinalnya masyarakat setempat dan menyingkirkan populasi lokal. Seringkali timbul perselisihan, sengketa dan percekcoan antara para transmigrasi sebagai pendatang dengan penduduk asli setempat.

[caption id="attachment_329918" align="aligncenter" width="600" caption="gambar http://shnews.co/foto_berita/76transmigran-perumahan.jpg"]

14032120051820941752
14032120051820941752
[/caption]

Tulisan ini tidak bermaksud anti program transmigrasi, dan bukan pula sikap sinisme terhadap ex-Dolly. Melainkan sebuah kekuatiran dan kehati-hatian adanya solusi mendadak dan main gampangnya saja ketika pemerintah tak mampu memberi solusi jitu penutupan Dolly di Surabaya.

Maaf bila tulisan ini dipandang sebagai sesuatu yang tendensius, tidak nasionalis, tidak dewasa dan rasional, tidak sesuai mimpi besar republik, tidak visioner, dan mungkin saja tidak waras atau sesat pikir. Silahkan saja beri komentar untuk mendapatkan sistem solusi aplikatif milik bersama.

Mari membagi pemikiran di sini. Salam Damai di Bumi Nusantara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun