Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merayakan Misteri Khilaf-nya Emak

22 Desember 2014   15:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:44 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi emak kau tetap anak kecil dimatanya. "Jangan lupa tidur pakai selimut, nanti kedinginan dan masuk angin. "Jangan lupa makan, nanti sakit", bla....bla..bla...

Aduuh emak jangankan angin, jenis dan nama latin badai pun aku tahu! Haddooh emak, jangankan jenis sakit lupa makan, sakit terlalu banyak makan pun aku hapal!

Khilaf emak memang penuh misteri. Seperti pertanyaan tanpa jawaban. Padahal ada banyak jawaban yang bercecer di setiap langkah kakimu.

Emak tak perlu jawaban. Karena misteri emak bukan matematika paling rumit untuk diteorikan di ruang seminar ilmiah bergengsi. Bukan pula manuver politikus licin berlendir bagai belut di pangung pemilihan. Emak dan Misterinya cukuplah menjadi milik dirimu sebagai si anak untuk dijawab didalam hati pada setiap waktu dan tempat dimanapun kau berada.

Cobalah ingat saat kau sakit dan 'kesakitan'. Dan cobalah kau ingat ketika anakmu lahir atau sakit. Ada jawaban yang tak dapat kau defenisi tapi sangat dalam kau pahami tentang emak yang dulu bikin sebel.

Mak....Emak...Selamat hari Ibu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun