Haruskah ketika di suatu tempat sedang berduka maka di tempat lain pun harus berduka? Ini pertanyaan sulit, dan akan mengundang perdebatan yang panjang. Ada banyak perspektif yang muncul untuk membela dan atau membantah.
Haruskah ada yang dipersalahkan ketika di kampung kita sedang berduka karena ada kematian warga sementara di saat yang bersamaan dikampung sebelah nun jauh di sana mengadakan pesta perkawinan warganya?
Kalau di jaman dahulu saat informasi terbatas mungkin hal tersebut tidak terasa. Tapi kemajuan teknologi media informasi masa kini telah mampu menghadirkan peristiwa dua kampung tersebut pada saat yang bersamaan pula ! Sungguh celaka ! bikin perasaan campur aduk, bukan?
Sejak awal Media televisi modern dibuat oleh kaum kapitalis sudah menetapkan segmen dan titik berat tayangan, ada yang 'spesialis' olahraga, berita, hiburan musik, hiburan sinetron, ilmu pengetahuan, petualangan dan bahkan religi !
Masing-masing media televisi membidik segmen pasar yang relatif berbeda dan sekaligus membangun loyalitas di segmen pasar tersebut. Dengan spesialisasi itu mereka masing-masing menjadi penjual produk tayangan yang khas dengan pasar yang khas pula. Seperti warung makan ; Ada warteg, ada warung padang, ada warung chinese food, ada warung pecel lele. Pemirsa yang lapar tinggal memilih mau ke warung apa sesuai selera saat itu.
Tadi Anda memilih berada di warung mana?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H