Durian Pontianak masak di pohon dan panennya tidak dipetik melainkan jatuh dari pohon. Pada musim durian masyarakat di sekitar hutan menunggu jatuhnya durian dan memungutnya. Mereka secara berkelompok mendirikan pondok-pondok di dalam hutan sesuai teritori mereka untuk mengumpulkan durian. Kegiatan ini oleh masyarakat Dayak disebut 'Jantu', yang dilakukan pada malam hari karena durian jatuh lebih banyak pada malam hari.
Kegiatan 'Jantu' membutuhkan daya tahan tubuh yang luar biasa. Badan harus kuat terhadap dinginnya malam, serangan nyamuk dan binatang liar lainnya (biasanya sudah ada penangkalnya), kesigapan mendengar arah jatuhnya durian, kehati-hatian jangan sampai saat memungut atau mencari arah durian jatuh justru tertimpa dyrian berikut yang jatuh, Â kekuatan tubuh untuk membawa durian yang telah berhasil dikumpulkan. Apalagi hutan tersebut berada didataran tinggi dan berbukit-bukit.
Durian yang berada di Pontianak merupakan hasil 'Jantu' masyarakat daerah sekitar hutan. Dilapak kita tinggal terima bersih dan bebas memilih mana yang disukai. Kita bisa membeli untuk dibawa pulang atau makan ditempat.
Setiap lapak penjual durian menyediakan kursi dan meja bagi pembeli yang ingin menikmatinya sambil bersantai berdurian ria bersama teman, kolega, pacar, selingkuhan atau keluarga.
Anda akan diservis penjual durian luar dalam. Dilapak itu durian dikelompokkan berdasarkan harga, ada yang 5 ribu, 10 ribu, 20 ribu dan 30 ribu untuk anda pilih sesuai isi dompet anda kemudian penjual akan memilih dan membukakan duriannya. Anda tinggal duduk manis menunggu. Penjual menjamin pilihan, kalau tak cocok walau sudah dibuka maka bisa ditukar. Gratis !
[caption id="attachment_363612" align="aligncenter" width="2560" caption="suasana jalan Teuku Umar yang jadi salah satu ikon sentra durian. Hanya buka pada malam hari, sementara pada siang hari lapak-lapak itu tidak ada. Sehingga wajah kota tetap terjaga."]
Berikut jalur jalan yang banyak menjual Durian ;
-Jalan Teuku Umar.
-Jalan Jendral Urip Sumodihararjo
-Jalan Gajahmada
-Jalan Hasanudin
-Jalan A. Rais A Rahman